New York, MINA – Pejabat Israel mengancam akan mengubah Gaza menjadi “debu” jika kemajuan tidak segera dicapai dalam negosiasi untuk gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.
“Kami akan melakukan kepada Kota Gaza dan kamp-kamp pusat seperti yang kami lakukan kepada Rafah. Semuanya akan berubah menjadi debu.” Kantor berita Axios yang berbasis di AS mengutip pernyataan seorang pejabat senior Israel. Quds News Network (QNN) melaporkan.
“Itu bukan pilihan yang kami sukai, tetapi jika tidak ada gerakan menuju kesepakatan penyanderaan, kami tidak akan punya pilihan lain,” tambah pejabat itu.
Laporan itu muncul ketika Presiden AS Donald Trump mengeklaim pada Selasa (1/7) bahwa Israel telah menyetujui “syarat-syarat yang diperlukan” untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari. Trump juga mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan itu, dan memperingatkan di Truth Social bahwa “itu tidak akan menjadi lebih baik — ITU HANYA AKAN MENJADI LEBIH BURUK.”
Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza dan Keluarganya Syahid Akibat Serangan Udara Israel
Belum ada tanggapan resmi dari Israel atau Hamas. Trump mengatakan perwakilan untuk Qatar dan Mesir akan menyampaikan “proposal akhir ini” kepada Hamas.
Hamas selalu mengatakan bersedia membebaskan sandera yang tersisa di Gaza dengan imbalan genosida Israel yang dihentikan secara permanen, dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang hancur itu.
Namun, Israel menolak. Dikatakannya perang dapat berakhir hanya jika Hamas dilucuti senjatanya dan para pemimpinnya setuju untuk mengasingkan diri.
Serangan Israel yang terus berlanjut telah menewaskan lebih dari 56.500 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduk mengungsi dan menghancurkan sebagian besar wilayah itu. []
Baca Juga: Pria Dewasa Palestina Meninggal Akibat Malnutrisi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati 7 Warga Gaza yang Kelaparan