Media AS: Senjata Modern Israel Tak Berdaya Hadapi Senjata Murah Hamas

Tank Merkava Israel yang modern menjadi sasaran empuk senjata Hamas yang murah (Foto: File/Quds Press)

, MINA – National Interest, sebuah media Amerika Serikat (AS) yang terbit Jumat (29/12) melaporkan, perang di merupakan bukti dari ancaman murah terhadap kekuatan tentara besar dalam perang .

Media itu menambahkan, pada awal agresi terhadap Gaza, Brigade , sayap militer mulai menembakkan sejumlah besar roket ke Israel. Roket-roket tersebut murah, dengan bahan bakar roket yang dibuat dari bahan-bahan murah pula.

“Tampaknya biaya produksi setiap rudal adalah sekitar 300-800 dolar. Tetapi sistem Iron Dome berharga 100 juta dolar per baterai, dan biaya satu rudal pencegat Tamir yang diluncurkan oleh Israel hanya sekitar 50 ribu dolar,” tulis National Interest yang dikutip Quds Press. 

Media tersebut menyatakan, tank Israel, yang paling mahal dan paling canggih di dunia dapat dihancurkan dengan senjata sistem yang diproduksi oleh gerakan Hamas, yaitu peluncur Al-Yassin 105, yang biaya pembuatannya sekitar 200 dolar.

Baca Juga:  Massa Pendukung Israel Serang Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas California

Biaya pembuatan satu Merkava berjumlah mencapai 7 juta dolar, yang berarti bahwa Hamas dapat memproduksi 35.000 peluncur Yassin untuk setiap tank yang diproduksi oleh Israel.

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengumumkan pada hari Kamis (28/12), bahwa pejuang perlawanan mampu menghancurkan 825 kendaraan pendudukan sejak dimulainya agresi terhadap Gaza.

Selama 84 hari berturut-turut, agresi pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan dukungan Amerika dan Eropa, ketika pesawat-pesawat Israel mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil , menghancurkannya di atas kepala penduduknya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza menyebabkan kehancuran besar-besaran infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, selain menyebabkan 21.507 korban tewas dan 55.915 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. (T/B04/P2)

Baca Juga:  Sejarah Hardiknas, Mengenang Bapak Pendidikan Indonesia 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.