Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media: AS Siap Jatuhkan Sanksi kepada Turki Terkait Sistem Pertahanan Udara Buatan Rusia

Rudi Hendrik - Jumat, 11 Desember 2020 - 19:59 WIB

Jumat, 11 Desember 2020 - 19:59 WIB

1 Views

(FILES) In this file photo taken on April 10, 2018 US President Donald Trump speaks to the press with the Emir of Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani(not shown) in the Oval Office at the White House in Washington, DC. US President Donald Trump said April 11, 2018 that "missiles will be coming" in response to an alleged chemical attack in Syria, defying Russian warnings against a strike.Upping the stakes in an escalating confrontation with Moscow, Trump took to Twitter in the strongest assertion yet that he plans to take military action in Syria. / AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) siap menjatuhkan sanksi kepada Turki terkait sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang dimiliki, empat sumber termasuk dua pejabat AS secara eksklusif mengatakan kepada kantor berita Inggris pada Kamis (10/12).

Sistem pertahanan udara Rusia ini berkemampuan menghadapi pesawat tempur tercanggih AS, F-35, sehingga AS geram.

Langkah AS itu kemungkinan akan memperburuk hubungan yang sudah bermasalah antara kedua sekutu NATO tersebut, media Asharq Al-Awsat melaporkan.

Langkah yang telah lama diantisipasi, yang kemungkinan akan membuat marah Pemerintah Ankara dan memperumit hubungan dengan pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden yang akan datang, dapat diumumkan kapan saja, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Sanksi itu akan menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan kepalanya, Ismail Demir, kata sumber.

Setelah beredarnya berita tersebut, lira Turki jadi melemah. Sanksi AS dapat membahayakan ekonomi Turki yang sudah berjuang dengan perlambatan yang disebabkan oleh virus Corona, inflasi dua digit, dan cadangan devisa yang sangat terkuras.

Rusia mengirimkan S-400, sistem pertahanan darat-ke-udara tahun lalu dan Turki mengujinya baru-baru ini pada Oktober.

Pemerintah Ankara mengatakan, sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia itu tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Turki menyerukan NATO kerja bersama untuk masalah ini. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom