London, MINA – Kelompok Media berbasis dI London, Inggris, mengecam penangkapan dua wartawan Prancis yang berada di kapal Madleen menuju Gaza, yang dicegat oleh militer Israel, Senin (9/6).
Para jurnalis tersebut bernama Yanis Mhamdi, dari media independen Blast, dan Omar Faiad, seorang reporter Al Jazeera.
Dalam sebuah pernyataan, Komite Perlindungan Jurnalis menyerukan pembebasan segera jurnalis yang menjadi bagian dari konvoi aktivis pro-Palestina yang mengirimkan bantuan ke Gaza. Arab News melaporkan, Selasa (10/6).
Pelayaran kapal Madleen merupakan bentuk protes simbolis terhadap perang yang sedang berlangsung dan untuk meningkatkan kesadaran akan krisis kemanusiaan.
Baca Juga: Inggris, Australia, Selandia Baru dan Norwegia Beri Sanksi Menteri Israel Smotrich dan Ben-GVir
Kelompok Media mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk menekan Israel agar “menghentikan semua serangan terhadap kebebasan pers dan melindungi jurnalis.”
Mengecam penangkapan tersebut, Reporters Without Borders mengatakan, “Menaiki kapal sipil di perairan internasional untuk mencegat awak kapal yang termasuk dua jurnalis Prancis yang mendokumentasikan inisiatif kemanusiaan damai tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kebebasan pers.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan para aktivis dan jurnalis di atas kapal tersebut dideportasi pada Selasa pagi dari Bandara Ben Gurion ke negara asal mereka.
“Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan, sesuai dengan hukum Israel, untuk mengesahkan deportasi mereka. Konsul dari negara asal penumpang menemui mereka di bandara,” tulis Kementerian Luar Negeri di X.
Baca Juga: Pertama Kali Angkatan Laut Israel Serang Yaman
Kementerian tersebut juga mengunggah foto aktivis iklim ternama Greta Thunberg dalam penerbangan menuju Swedia setelah dideportasi. []
Mi’raj News Ageny (MINA)
Baca Juga: Penembakan Massal di Sekolah Austria, Delapan Tewas