Tel Aviv, MINA – Media Israel melaporkan bahwa Hizbullah Lebanon telah berhasil menghalangi Israel, menjadikannya tidak mampu melancarkan perang melawan Lebanon karena takut akan pembalasan dari kelompok perlawanan.
Alon Ben David, komentator urusan politik Channel 13, mengatakan, pasukan Israel tidak akan mampu mendorong Pasukan Khusus Radwan melewati Sungai Litani di Lebanon Selatan. Al Mayadeen melaporkan.
Ketika perlawanan Islam di Lebanon terus melakukan operasinya terhadap situs-situs Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Palestina, koresponden Channel 13 di utara menggambarkan status quo sebagai kemenangan efektif bagi Hizbullah, dengan menyebutkan bahwa kemenangan tersebut bukan hanya kemenangan militer.
Dia menjelaskan bahwa 100.000 pemukim Israel telah meninggalkan wilayah perbatasan, membubarkan bisnis mereka.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menambahkan, tidak ada seorang pun di Israel yang menetapkan batas waktu untuk situasi ini, yang memperburuk ketidakpastian dan kecemasan para pemukim Yahudi dan mata pencaharian mereka.
Dia mencontohkan jatuhnya dua rudal anti-tank di Kiryat Shmon di jalan utama hari ini, menyebabkan kerusakan material.
Dia juga menyebutkan rudal diluncurkan ke arah HaKirya dan penembakan intensif, yang terdiri dari 11 roket terhadap Kiryat Shmona pada Kamis (28/12).
Dia menambahkan bahwa perang di perbatasan Lebanon telah meningkat dengan kecepatan yang sangat tinggi selama berpekan-pekan.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Kami fokus di Gaza sementara perang sedang terjadi di front utara,” katanya.
Media Israel hari ini melaporkan bahwa Hizbullah telah menembakkan lebih dari 100 roket ke wilayah pendudukan Jalil selain meluncurkan lebih dari 10 drone.
Akibat tembakan roket dari Lebanon, listrik padam di pemukiman Margaliot. Media Israel melaporkan tanpa menyebutkan secara spesifik kapan akan dipulihkan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Mi’raj News Agency (MINA)