Tel Aviv, MINA – Media Ibrani melaporkan, perasaan frustrasi menghadapi Hamas muncul di antara Staf Umum Militer Israel karena tidak adanya tujuan politik yang jelas dari perang di Gaza.
Menurut surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth, “Kabinet pendudukan tidak menetapkan tujuan jangka panjang, yang menyebabkan frustrasi para jenderal.” Quds Press melaporkan, Ahad (11/8).
“Tidak ada keputusan yang jelas, dan kami berperang tanpa tujuan dan terjebak dalam status quo,” lanjut laporan.
Brigade Lapis Baja mengakui, mereka menghadapi Hamas yang beroperasi berdasarkan logika militer terorganisir dan menggunakan taktik dan strategi divisi kecil untuk mempertahankan kekuatan tempurnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menghadapi perlawanan Hamas, Militer Israel terpaksa mengaktifkan brigade cadangan di Gaza karena meningkatnya ketegangan di utara dan kekurangan pasukan di selatan.
Pada pertengahan bulan Juli, situs berbahasa Ibrani Ynet melaporkan, “Ada kemarahan dan frustrasi yang mendominasi suasana para pejuang militer karena kegagalan memecat siapa pun yang bertanggung jawab atas kegagalan intelijen pada tanggal 7 Oktober.”
Situs web tersebut mengatakan dalam laporannya bahwa ada “kemarahan dan frustrasi dalam rezim militer atas penyelidikan kegagalan perang dan bahwa unit-unit tempur merasa frustrasi dengan penyelidikan tersebut, terutama penyelidikan Be’eri, yang membuktikan bahwa tentaralah yang paling bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon