Teheran, MINA – Sejumlah surat kabar dan media sosial di Iran kembali membahas kemungkinan terjadinya perang baru, terutama dengan Amerika Serikat dan Israel, menyusul ketegangan yang terus meningkat di kawasan.
Menurut laporan koresponden Al Jazeera di Teheran, Noureddine Aldaghir, salah satu media reformis Iran, harian Sharq, menurunkan tajuk bertajuk “Skenario Perang Kedua”, yang memperingatkan potensi serangan militer lanjutan terhadap Iran. Editorial tersebut juga menekankan pentingnya persatuan nasional untuk menggagalkan upaya agresi baru dari pihak luar.
Diskusi mengenai potensi konflik juga ramai dibahas di media sosial. Di platform X (sebelumnya Twitter), aktivis Mohammad Yar Ahmad mempertanyakan kemungkinan meletusnya perang baru. Namun, sejumlah aktivis lainnya menilai perang besar antara Iran dan Israel tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Sementara itu, televisi pemerintah Iran turut menyoroti isu ini. Dalam sebuah wawancara, Profesor Universitas Teheran, Ebrahim Mottaki, menyebut bahwa Amerika Serikat dan Israel kemungkinan akan melancarkan perang terhadap Iran dalam waktu sepekan.
Baca Juga: Operasional Haji di Makkah Berakhir, Jamaah Mulai Bergeser ke Madinah
Dalam wawancara lainnya, Ali Larijani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengungkapkan bahwa sesi Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pernah menjadi target serangan, dan menyebut taktik negosiasi yang digunakan oleh AS sebagai bagian dari strategi untuk mempersiapkan perang.
Isu kemungkinan pembaruan perang antara Iran dan Israel juga menjadi fokus liputan sejumlah media internasional, yang menyoroti ketegangan di kawasan serta kesiapan militer Israel untuk menghadapi perang multi-front dengan Iran dan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai proksi Teheran. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Negara-Negara Teluk Makin Waspada setelah Serangan Iran di Qatar