Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MEDIA IRAN TUDING OBAMA REMEHKAN ISIL

Rudi Hendrik - Senin, 30 Juni 2014 - 12:09 WIB

Senin, 30 Juni 2014 - 12:09 WIB

950 Views

Presiden Amerika Serikat Barack Obama (Gambar: Press TV)
Presiden AS <a href=

Barack Obama (Gambar: Reuters)" width="289" height="175" /> Presiden AS Barack Obama (Gambar: Reuters)

Teheran, 1 Ramadhan 1435/29 Juni 2014 (MINA) – Salah satu media terkemuka Iran dalam satu beritanya menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah meremehkan ancaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).

“Presiden AS Barack Obama telah meremehkan ancaman terhadap AS oleh militan ISIL dengan mengatakan AS telah berada di bawah ‘ancaman serius’ sepanjang masa kepresidenannya,” tulis Press TV, Ahad (29/6), dalam salah satu beritanya.

Dalam wawancaranya dengan ABC dalam acara “Good Morning America”, Obama mengatakan pada Jumat, Amerika Serikat telah berada di bawah ancaman serius sebelum peristiwa 11 September dari kelompok yang berideologi seperti ISIL.

Pernyataan itu muncul setelah mantan Duta Besar untuk Irak, Ryan Crocker, mengatakan pada pertengahan bulan ini bahwa Washington akan dianggap bodoh jika berpikir militan ISIL tidak akan merencanakan serangan terhadap AS.

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

“Ini adalah kekuatan yang lebih tangguh dibandingkan dengan kelompok Osama bin Laden yang menyerang kami pada 11 September. Pejuangnya berpengalaman, benar-benar berkomitmen untuk perjuangan mereka, persenjataan dan pembiayaannya kuat. Sekitar 2.000 dari mereka memegang paspor Barat, termasuk AS, sehingga tidak perlu visa,” tulis Crocker untuk The Washington Post yang diterbitkan pada 19 Juni.

Bahkan Obama sendiri mengatakan di awal bulan ini bahwa gerilyawan ISIL menimbulkan “ancaman jangka menengah dan panjang” terhadap Amerika Serikat.

Pada hari Kamis (26/6), Pentagon mengatakan bahwa ada 500 pasukan militer AS di Baghdad, sementara Obama telah menyetujui penempatan 300 “penasihat militer” ke Irak.

Pentagon telah mengungkapkan bahwa Operasi Khusus tentara AS tiba di Irak didampingi oleh pesawat tak berawak (drone) Predator bersenjata yang terbang di atas Baghdad.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Militan ISIL di Irak yang bersekutu dengan para pendukung mantan rezim Baath Irak, telah mendatangkan malapetaka di negara itu selama beberapa minggu terakhir dan mengambil alih beberapa kota seperti Tikrit yang merupakan tempat kelahiran mantan diktator Baath Saddam Hussein.

Sabtu, tentara Irak yang didukung oleh ribuan orang suku dan pasukan relawan bersenjata, merebut kembali kontrol penuh Tikrit.

Pekan lalu, Senator AS Rand Paul (R-Kentucky) mengatakan bahwa AS telah mempersenjatai militan ISIL di Suriah.

“Saya pikir kita harus memahami terlebih dahulu bagaimana kami sampai di sini,” kata Paul pada CNN dalam acara ‘State of the Union’. “Kami telah mempersenjatai ISIS di Suriah.” (T/P09/EO2)

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Amerika
Internasional
Internasional
Amerika
Amerika