Jakarta, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Media pendukung kelompok bersenjata Islamic State (ISIS/Daesh) melaporkan, Jumat (2/10), serangan pesawat tempur Rusia di provinsi Idlib, Suriah, telah menewaskan puluhan anak-anak.
“Raghad (5) meninggal dunia akibat serangan udara pesawat tempur Rusia yang membombardir rumah mereka di Al Habait, Idlib. Selain Raghad, puluhan anak-anak lain pun ikut menjadi korban serangan brutal ini,” tulis Syam Today News dalam beritanya yang disertai foto anak perempuan Suriah yang meninggal dan link video yang diunggah di You Tube.
Laporan itu menguatkan tudingan sebelumnya oleh pimpinan oposisi moderat Suriah bahwa serangan udara Rusia di Suriah mengakibatkan 36 korban sipil.
“Sudah jelas kepada dunia bahwa klaim intervensi Rusia untuk melawan kelompok militan Daesh (Islamic State) hanya sebuah alasan untuk menopang rezim (Suriah) yang telah kehilangan legitimasi,” kata Ketua Koalisi Nasional Suriah (SNC) Khaled Khoja dalam konferensi pers di New York, Rabu (30/9), Anadolu Agency melaporkan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Namun Presiden Rusia Vladimir Putin membantah klaim adanya korban warga sipil akibat serangan udara militernya di Suriah dan menyebut tudingan itu adalah “perang informasi”.
“Ketika muncul laporan media mengenai penderitaan penduduk sipil, kami siap untuk perang informasi ini,” kata Putin pada pertemuan Dewan Presiden untuk Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia, Kamis (1/10).
“Laporan pertama tentang korban sipil, bahkan muncul sebelum pesawat kami melakukan serangan,” kata Putin sebagaimana dikutip media nasional Rusia, RIA Novosit.
Senada dengan presidennya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan kepada wartawan di New York, Moskow tidak mendapat informasi tentang cedera di kalangan warga sipil oleh serangan udara Rusia di Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Berbicara tentang cedera di kalangan warga sipil akibat serangan ini. Kami tidak memiliki data tersebut. Kami sangat hati-hati melihat dan serangan ini hanya menargetkan posisi serta peralatan dan fasilitas senjata unit teroris,” kata Lavrov. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon