Tel Aviv, MINA – surat kabar Israel, Israel Hayom, melaporkan, trauma psikologis telah menyebabkan 1.890 tentara Israel stress dan keluar dari pertempuran.
Sebagaimana dikutip dari Al-Mayadeen, Selasa (9/4), para tentara cadangan Israel, yang baru-baru ini dibawa ke “Pusat Trauma dan Ketahanan Natal – Israel”, diberitahu bahwa mereka harus menunggu antara satu hingga dua bulan untuk menemui terapis.
Lamanya waktu tunggu untuk bantuan kesehatan mental di kalangan tentara cadangan di militer Israel disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan dari tentara yang sudah diberhentikan mencari pengobatan akibat kena gangguan mental karena suatu kejadian yang traumatis (Post Traumatic Stress Disorder -PTSD).
Surat kabar tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 300.000 tentara cadangan telah terdaftar, dengan sejumlah besar dari mereka yang mencari perawatan kesehatan mental setelah menyelesaikan tugas mereka.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Sementara Radio Militer Israel melaporkan, Senin (8/4), untuk pertama kalinya sejak dimulainya agresi di Gaza, tentara pendudukan Israel dilaporkan mundur dari wilayah pertempuran di kota Khan Younis, Gaza selatan, Ahad (7/4).
“Seluruh pasukan Divisi ke-98, dengan tiga brigadenya menarik diri dari Khan Younis tadi malam setelah operasi di sana berakhir dalam pertempuran yang telah berlangsung selama empat bulan.” Army Radio melaporkan seperti dikutip Anadolu Agency.
Media Israel itu menambahkan, hanya Brigade Nahal yang masih tersisa di Gaza dengan tanggung jawab menjaga koridor untuk mencegah warga Gaza kembali ke utara.
Media Israel lainnya, Haaretz, melaporkan, setelah mengalami kerugian yang signifikan, tentara Israel mengevakuasi pasukannya dari Khan Yunis tanpa mencapai tujuan utamanya di sana.(T/R1/P2)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)