Yerusalem, MINA – Israel dan kelompok Hizbullah Libanon telah mencapai kesepahaman setelah ketegangan antara kedua belah pihak meningkat dalam beberapa hari terakhir, media Ibrani melaporkan, Rabu (28/8).
Menurut Hebrew Channel 7, kesepahaman tidak tertulis itu termasuk perlunya kedua belah pihak untuk menghindari serangan di dalam Lebanon atau Israel, karena dapat menyebabkan perang, kemungkinan dipertukarkan antara kedua belah pihak di wilayah Suriah.
Dikutip Ramallah News, selama tiga hari terakhir Israel telah melakukan tiga operasi militer terhadap Suriah, Lebanon, dan Irak. Serangan di Suriah dengan sasaran Damaskus disebut dapat diatasi dengan pertahanan udara.
Komisi Mobilisasi Rakyat di Irak mengumumkan terbunuhnya salah satu anggotanya dan lainnya cedera, dalam pengeboman oleh pesawat Israel di distrik Qaim, barat laut Baghdad dekat perbatasan Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebuah pesawat tak berawak Israel juga jatuh di pinggiran selatan Beirut yang dikendalikan oleh Hizbullah, sementara sebuah pesawat tak berawak kedua meledak di dekat tanah sebelum subuh hari Ahad (25/8).
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah meminta tentara Israel di perbatasan untuk menunggu tanggapan mereka segera. Ia menekankan bahwa ia dan pasukan kelompoknya akan membela Lebanon di perbatasan darat, laut dan udara. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata