Tel Aviv, MINA – Para pejabat Israel mencoba menggunakan kunjungan jenderal tertinggi AS pekan lalu untuk mempengaruhi kebijakan pemerintahan Joe Biden yang akan datang terhadap Iran dan aktivitas nuklirnya, menurut media lokal Israel, Anadolu Agency melaporkan, Kamis (24/12).
Israel berharap Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan, akan membantu mempengaruhi Presiden terpilih Joe Biden untuk menyetujui kebijakan Israel terhadap Iran dan mendukung proses normalisasi kontroversial baru-baru ini dengan negara-negara Arab, kata media Israel, Rabu.
Rencana AS terhadap Iran menjadi perhatian di Israel, terutama kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan Presiden Donald Trump dan berjanji akan dipulihkan oleh Biden.
Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa Biden akan mencabut sanksi ekonomi yang telah dihantamkan oleh pemerintahan Trump sejak AS menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada media bahwa Israel membutuhkan seseorang untuk “berada di ruangan” bersama Biden ketika dia menjabat untuk memainkan peran penting dalam tinjauan kebijakan apa pun.
Milley pekan lalu bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz, dan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Jenderal Aviv Kochavi.
Pertemuan itu dipenuhi dengan ketakutan akan pembalasan Iran atas pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh bulan lalu.
Pesan utama untuk Milley adalah bahwa Israel berharap Biden tidak terburu-buru kembali ke kesepakatan 2015. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Google Maps Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika
Mi’raj News Agency (MINA)