Yerusalem, MINA – Sumber militer Israel mengungkapkan wakil-wakil pimpinan militer dan wakil-wakil pimpinan intelijen Israel pada Sabtu (13/6) malam mengadakan pertemuan membahas kemungkinan gerakan perlawanan Hamas di Gaza melakukan persiapan dan peningkatan kemampuan militernya pada masa tenang ini,.
Menurut sumber-sumber yang dikutip media Israel berbahasa Ibrani, Walla, pada Ahad (14/6), pertemuan darurat ini diadakan untuk memberikan informasi peningkatan kemampuan militer Hamas selama masa tenang ini yang menimbulkan kekhawatiran Israel dan membahas cara menyikapinya.
Pertemuan dihadiri para perwakilan pemimpin senior militer, perwakilan Divisi Intelijen Aman, Shin Bet dan Mossad,
Media tersebut yang juga dikutip Safa, menggambarkan adanya kekhawatiran terhadap kemajuan Hamas.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
“Israel akhir-akhir relatif menikmati ketenangan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza, sementara Hamas memanfaatkan waktu untuk melatih pasukannya dan memperkuat serta mengembangkan kemampuan militernya,” lapor media tersebut.
Peserta pertemuan memyoroti kemajuan Hamas dalam mengembangkan rudal dan pesawat tak berawak, termasuk melakukan percobaan ke arah laut, untuk mengembangkan kemampuan, selain berfokus pada peningkatan ukuran dan akurasi hulu ledak ledak, lapor media itu pula.
Media Israel tersebut juga mengklaim, sayap militer Hamas “sedang mencoba menyelundupkan senjata dan meningkatkan terowongan pertahanan yang dimaksudkan untuk digunakan jika terjadi serangan Israel ke Jalur Gaza.
Walla juga menyatakan, komandan wilayah selatan pasukan pendudukan baru-baru ini mempersiapkan pasukannya untuk skenario konfrontasi baru di sektor ini.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Dia mengungkapkan skenario untuk mengendalikan wilayah perbatasan, memperkuat tujuan, dan meningkatkan kerja sama antara tentara dan Bet Bet dengan tujuan mempersiapkan pasukan di divisi Gaza dan daerah sekitarnya untuk eskalasi yang mungkin datang secara bertahap.”
Sementara para perwira militer pendudukan Israel menyerahkan situasi di Jalur Gaza itu kepada Menteri Pertahanan yang baru, Benny Gantz untuk mengambil sikap. Di antaranya dalam menanggapi situasi yang berpotensi meledak, sementara perhatian sedang difokuskan pada Tepi Barat sebelum pelaksanaan rencana aneksasi, sementara itu situasi di Gaza tidak dapat dibiarkan.
Disebutkan, adanya indikasi bahwa Hamas tidak mungkin akan tinggal diam jika Israel mencaplok wilayah-wilayah Tepi Barat, sehingga akan memjadi sulit untuk melakukan negosiasi gencatan senjata pada saat yang sama.
Media Walla juga menunjukkan, situasi tenang di Gaza telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, meski beberapa kali Israel melakukan serangan. (T/B04/P1)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)