Tel Aviv, MINA – Pemerintah Israel menyiapkan proposal untuk memulai perundingan baru dengan kelompok Palestina, Hamas untuk pembebasan tawanan Israel di Jalur Gaza tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak tawaran tersebut, menurut media lokal.
Channel 13 Israel melaporkan para menteri Israel yang tidak disebutkan namanya menguraikan kerangka umum kesepakatan dalam beberapa hari terakhir yang bertujuan untuk menjamin pembebasan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (18/1).
Negosiasi diperkirakan akan dilanjutkan melalui mediator yang tidak disebutkan namanya, namun Netanyahu dilaporkan menolak langkah tersebut.
Keputusan untuk menolak usulan tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh saluran tersebut, diambil tanpa koordinasi dengan menteri kabinet perang Benny Gantz dan Gadi Eisenkot.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Channel 13 juga melaporkan pernyataan dari pejabat politik yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim Netanyahu menghalangi upaya menuju kesepakatan pembebasan para sandera.
Mengenai perundingan tersebut, Kantor Netanyahu mengatakan syarat yang diminta oleh Hamas, yang ditolak mentah-mentah oleh perdana menteri, adalah mengakhiri perang.
Israel mengklaim Hamas telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober, sementara Hamas menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Israel yang ditahan.
Tentara Israel telah melakukan perang dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober, yang mengakibatkan 24.448 kematian dan 61.504 luka-luka.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Konflik tersebut menyebabkan lebih dari 85% populasi di Jalur Gazal, sekitar 1,9 juta penduduk mengungsi, menurut otoritas Palestina dan PBB. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya