Gaza, 23 Jumadil Akhir 1436/12 April 2015 (MINA) – Media Israel Yediot Ahronot, mengutip pernyataan militer Amerika Serikat (AS) yang menyatakan Iran membantu Hamas dan Hizbullah Lebanon dalam pengambangan teknologi pesawat tanpa awak atau Drone.
“Pengungkapan langkah Iran ini terjadi hanya satu pekan setelah penandatanganan kesepakatan nuklir antara Taheran dan negara-negara Barat,” kata media tersebut seperti dikutip media resmi Pemerintah Palestina, AlRay.
Laporan tersebut menunjukkan Garda Revolusi Iran menyediakan Hamas dan Hizbullah semua informasi serta teknik yang diperlukan untuk mengembangkan pesawat tanpa awak tersebut.
Israel sendiri menyatakan pesawat tanpa awak yang dirancang untuk melakukan serangan bunuh diri tersebut dapat menekan setiap area wilayah Palestina yang dijajah Israel serta menargetkan pangkalan militer AS di negara-negara Teluk.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Pada peperangan 2014 antara pendudukan Israel dan pejuang di Gaza, dunia dikejutkan dengan munculnya Drone yang diklaim milik Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Islam Hamas.
Drone tersebut untuk pertama kalinya muncul dan melakukan pemantauan di jantung pertahanan Israel, atau tepatnya di atas kantor Kementerian Pertahanan Israel.
Al-Qassam sendiri menyatakan mereka memiliki tiga jenis pesawat tanpa awak, yang mereka beri nama ‘Ababil’ tersebut. Ketiga jenis pesawat dengan tujuan berbeda-beda di antaranya Drone penyerangan, pemantauan dan bunuh diri.
Kehadiran Drone Hamas memebuat khawatir otoritas pendudukan Israelkarena tidak memprediksikan peralatan tempur para pejuang di Gaza berkembang dengan sangat cepat dan di luar prediksi mereka. (L/K01/R05)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan