Tel Aviv, MINA – Media di Israel Haaretz edisi Jumat (11/5/2018) menyebutkan, peserta aksi massa Bela Baitul Maqdis di kawasan Monas dari kelompok garis keras dan hanya diikuti lima ribu orang.
Ribuan Orang di Indonesia itu memprotes pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
Demonstrasi itu diselenggarakan oleh ‘kelompok baru’, termasuk ulama berpengaruh di pemerintah dan didukung pemerintah.
“Protes itu diorganisir oleh kelompok baru dan beberapa aktivis garis keras. Para pengunjuk rasa melakukan shalat Jumat di Monumen Nasional sebelum bubar,” disebutkan Haaretz.
Baca Juga: MQK Internasional Pertama Siap Digelar Awal Oktober di Wajo, Sulsel
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan “Allahu Akbar ” dalam unjuk rasa menentang rencana AS untuk memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Ribuan massa tampak berbondong-bondong membentangkan bendera Indonesia dan Palestina.
Pada hari Senin, AS berencana memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, lima bulan setelah Trump mengakuinya sebagai ibu kota Israel.
Haaretz juga menyebutkan, Presiden Indonesia Joko Widodo mengecam keras tindakan Trump, yang ia gambarkan sebagai pelanggaran resolusi PBB.
Baca Juga: Rangkuman BNPB: Longsor di Jawa Tengah dan Gempa M5,7 Guncang Jawa Timur
Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. (T/RS2/RS1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sampah Kali Ciliwung Disulap Jadi Karya Kreatif di Jakarta Eco Future Fest 2025