Washington, MINA – Media Israel menuduh Juru Bicara Gedung Putih yang baru saja ditunjuk, Karine Jean-Pierre anti-Israel dan menentang organisasi lobi pro-Israel di AS.
Surat kabar sayap kanan, Makor Rishon, menyerang Jean Pierre karena perannya dalam mengkritik AIPAC, kelompok lobi pro-Israel terbesar di AS, serta kebijakan Israel terhadap Palestina, MEMO melaporkan, Senin (9/5).
Dalam sebuah laporan di situsnya pada hari Ahad (8/5), surat kabar itu mengatakan Jean-Pierre menulis sebuah artikel di majalah Newsweek pada tahun 2019, di mana dia meminta kandidat presiden AS untuk menjauh dari AIPAC, dan menyerang mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Juru Bicara baru tampaknya mendesak calon presiden dari Partai Demokrat untuk memboikot konferensi yang diselenggarakan oleh AIPAC dan menggambarkan retorika organisasi itu sebagai “sangat rasis”,” kata Makor Rishon.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Dukungan untuk AIPAC, kata Makor Rishon, merupakan titik temu antara partai Demokrat dan Republik.
“Kebijakan AIPAC bukanlah kebijakan progresif,” tulis Jean-Pierre. “Nilai-nilai AIPAC bukanlah nilai-nilai progresif. Saatnya berbicara terus terang.”
Jean-Pierre mengkritik posisi “rasis” yang diadopsi oleh AIPAC terhadap Muslim dan Arab, dan mengungkapkan keinginan mereka dalam agenda Islamofobia.
“Anda tidak dapat menyebut diri Anda seorang progresif sambil terus mengasosiasikan diri Anda dengan organisasi seperti AIPAC yang sering menjadi antitesis dari apa artinya menjadi progresif,” katanya.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Pejabat Gedung Putih baru itu juga mengatakan, konferensi AIPAC tahun itu menjadi tuan rumah bagi Netanyahu sebagai pembicara utama.
“Netanyahu tidak hanya memiliki tuduhan pribadi yang dikenakan terhadapnya, dia telah didakwa atas tuduhan suap dan penipuan, tetapi di bawah kepemimpinannya, menurut PBB, Israel diduga telah melakukan kejahatan perang dalam serangannya terhadap pengunjuk rasa Gaza.”
Hebrew News, sementara itu, menuduh Jean-Pierre mulai menyerang Israel dan AIPAC ketika dia bekerja sebagai konsultan senior dan juru bicara MoveOn. Disebutkan bahwa penunjukan Karine Jean-Pierre sebagai juru bicara Gedung Putih mengindikasikan berlanjutnya pemutusan hubungan Partai Demokrat dari Israel.
“Garis anti-Israel,” tegas Hebrew News, “konsisten dengan orientasi perwakilan yang mewakili gerakan progresif di Partai Demokrat di Kongres AS, khususnya Alexandria Ocasio-Cortez, yang menyerukan untuk menghukum Israel dan memotong bantuan sebagai tanggapan atas penangkapan dan penyiksaan anak-anak Palestina.” (T/R7/P2)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel