Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Israel: Tuntutan Baru Netanyahu Perumit Gencatan Senjata

Nur Hadis Editor : Rudi Hendrik - Sabtu, 13 Juli 2024 - 14:32 WIB

Sabtu, 13 Juli 2024 - 14:32 WIB

21 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Palinfo)

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu meningkatkan tuntutannya ketika perundingan antara Tel Aviv dan kelompok Hamas Palestina dilanjutkan mengenai gencatan senjata baru dan pertukaran sandera di Gaza, media Israel melaporkan pada hari Jumat (12/7)

Dikutip dari Anadolu, menurut situs Walla Israel, Netanyahu telah menetapkan persyaratan ketat untuk gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera yang dapat memperumit perundingan tersebut.

Pekan lalu, ketika perundingan dilanjutkan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera, Netanyahu mengajukan persyaratan baru. Salah satu kondisi yang paling menonjol menyangkut perbatasan Gaza dengan Mesir dan perbatasan Rafah.

Netanyahu mengusulkan agar Israel mempertahankan kendali atas perbatasan Gaza di Mesir, yang disebut sebagai Koridor Philadelphia, dan menegaskan bahwa pasukan Israel harus mengawasi sisa penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

Perdana Menteri Israel juga menyatakan penolakannya untuk mengizinkan anggota Hamas kembali ke Gaza utara, bahkan jika terjadi gencatan senjata.

Netanyahu juga berpendapat bahwa gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera di Gaza harus menjamin hak Israel untuk melanjutkan serangan sampai tujuan perang tercapai.

“Netanyahu telah mengajukan tuntutan keras ini dalam upaya memaksimalkan keuntungan dari perundingan, memanfaatkan kelemahan Hamas. Namun, ada kekhawatiran bahwa memaksakan diri terlalu keras dapat menyebabkan gagalnya perundingan,” kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Walla.

Sejauh ini, upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan Hamas agar menghentikan permusuhan.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Israel telah mengakibatkan lebih dari 38.300 warga Palestina syahid sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan militer telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.

Israel juga dituduh melakukan genosida di Gaza yang diblokade, dan kasus ini masih berlanjut di Mahkamah Internasional di Den Haag. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Rekomendasi untuk Anda