Tel Aviv, MINA — Media Israel melaporkan bahwa Angkatan Laut Israel (IDF) tengah mematangkan persiapan untuk mencegat kapal-kapal Armada Global Sumud yang saat ini mendekati perairan Gaza. Armada kemanusiaan internasional ini sebelumnya telah mengirim misi serupa, di mana dua kapal telah dicegat oleh Israel di lepas pantai Jalur Gaza.
Menurut Otoritas Penyiaran Israel, kepemimpinan politik telah mengarahkan agar kapal-kapal armada tidak diizinkan mencapai Gaza dalam keadaan apa pun. Persiapan termasuk rencana memindahkan para aktivis ke kapal perang besar, mengingat jumlah kapal yang banyak dalam armada menjadikan operasi ini lebih kompleks dibandingkan intersepsi sebelumnya.
Juru bicara IDF, Brigjen Jenderal Effie Defrin menyatakan pekan lalu bahwa Angkatan Laut siap melakukan pencegatan. Ia mencatat bahwa operasi kali ini akan menghadapi tantangan lebih besar karena skala armada yang lebih luas dibanding misi sebelumnya.
Rencana IDF diperkirakan akan melibatkan pendakian ke kapal armada, penahanan para aktivis, dan pemindahan mereka ke kapal perang besar sebelum akhirnya dibawa ke Pelabuhan Ashdod untuk dideportasi.
Baca Juga: UNICEF: Satu dari Lima Bayi di Gaza Lahir dengan Berat Badan Rendah
Langkah ini menjadi fokus keamanan Israel dalam menutup akses laut menuju Gaza, wilayah yang sejak lama diblokade akibat konflik dengan Zionis Israel.
Global Sumud Flotilla merupakan misi pelayaran kemanusiaan internasional yang bertujuan mengirim logistik, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan ke warga Gaza yang terdampak blokade Israel. Armada ini melibatkan puluhan kapal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dan membawa aktivis serta relawan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan.
Misi kemanusiaan ini rutin menghadapi tantangan serius dari Israel, mulai dari intimidasi di perairan lepas pantai hingga intersepsi langsung oleh kapal perang. Blokade yang diberlakukan Israel membuat akses laut menuju Gaza sangat terbatas, sehingga setiap armada kemanusiaan menghadapi risiko tinggi, termasuk penahanan aktivis, pengalihan jalur pelayaran, atau deportasi.
Global Sumud Flotilla menjadi simbol solidaritas internasional bagi warga Gaza, sekaligus menyoroti krisis kemanusiaan di wilayah yang terblokade. Aktivis dan relawan terus berkomitmen untuk melanjutkan misi mereka meskipun menghadapi tekanan militer dan politik yang berat. []
Baca Juga: Militer Israel akan Tetap di Sebagian Besar Jalur Gaza, Bertentangan dengan Rencana Trump
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza pada Selasa Menewaskan 30 Orang