Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MEDIA SEKULAR TIDAK BERIMBANG BERITAKAN ISLAM

Rendi Setiawan - Sabtu, 19 Desember 2015 - 14:54 WIB

Sabtu, 19 Desember 2015 - 14:54 WIB

337 Views

Wakil Ketua Yayasan MINA Bidang SDM, <a href=

Ahmad Zubaidi Ardani. (Foto: Nur Hadis/MINA)" width="513" height="350" /> Wakil Ketua Yayasan MINA Bidang SDM, Ahmad Zubaidi Ardani. (Foto: Nur Hadis/MINA)

Bogor, 8 Rabi’ul Awwal 1437/19 Desember 2015 (MINA) – Wakil Ketua Yayasan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Bidang SDM, Ahmad Zubaidi Ardani mengatakan, media-media sekular, dalam hal ini media pro-Israel dan sekutu-sekutunya, tidak berimbang dalam memberikan informasi kepada dunia.

Media sekular dalam pemberitaannya tidak bisa berimbang. Umat Islam selalu yang menjadi korban media,” kata Zubaidi dalam sambutannya saat peluncuran buku “Tiga Tahun MINA” di Cileungsi, Bogor, Sabtu (19/12).

Pernyataan Ahmad Zubaidi muncul karena menurutnya banyak pemberitaan-pemberitaan media sekular yang mendiskreditkan Islam, sehingga perlu untuk diluruskan.

Untuk itu, kata Zubaidi, pada tiga tahun lalu, MINA didirikan sebagai upaya meluruskan pemberitaan-pemberitaan yang tersebar di masyarakat.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Di akhir sambutannya, Zubaidi berharap MINA bisa terus eksis dan bisa memberikan informasi untuk mengimbangi pemberitaan dari media-media sekular.

“Semoga dengan berdirinya MINA bisa memberikan pemberitaan yang berimbang sehingga masyarakat bisa menerima informasi yang benar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Irfan Idris menegaskan, umat Islam harus menguasai media untuk menyebarkan ajarannya yang rahmatan lil alamin.

Islam harus kuasai media, jika kita tidak kuasai media, maka orang-orang asing yang akan mendiskreditkan Islam. Pada akhirnya, cirri-ciri teroris akan diarahkan kepada Islam. Untuk itu, MINA harus kuat,” kata Irfan

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Dari namanya saja, teroris, sebagaimana tertulis dalam UU no. 15 tahun 2003 didefinisikan sebagai orang yang selalu memberikan teror kepada orang lain, siapa pun dia, bagaimana pun keadaannya, teroris bisa ditunjukkan kepada siapa saja yang merusak kenyamanan orang lain,” ujarnya.

“Adapun opini masyarakat yang mengatakan Islam sebagai agama teroris terbentuk karena ulah media tidak bertanggung jawab yang ingin merusak citra Islam,” pungkasnya. (L/P011/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health
Indonesia
MINA Preneur
Sosok