Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mediana, Dari MAN Insan Cendikia ke Negeri Sakura

Risma Tri Utami - Rabu, 29 Maret 2017 - 20:36 WIB

Rabu, 29 Maret 2017 - 20:36 WIB

354 Views ㅤ

Medina (ketiga dari kanan belakang) bersama teman2nya di MAN IC. (Foto: Medina)

Medina (ketiga dari kanan belakang) bersama teman-temannya di MAN IC. (Foto: Medina)

 

Jakarta, 1 Rajab 1438/29 Maret 2017 (MINA) – Medina Janneta El Rahman, siswi kelas VII Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong, Tangerang Selatan, tidak menyangka akan lolos seleksi dan melanjutkan kuliahnya di Hokkaido University, Jepang.

Awalnya Mediana ingin melanjutkan kuliah di kampus dalam negeri. Namun, kesempatan mengikuti Program Pertukaran Pelajar Sains di Shizuoka, Jepang awal tahun 2016 membuatnya berubah pikiran. Media mengaku terkesan dengan pendidikan di negara ini.

“Saya sebenarnya ingin kuliah di Fakultas Kedokteran UI, UGM atau UNPAD. Tapi setelah berkunjung ke Jepang, saya pikir-pikir bagus juga belajar di sana. Karena bisa fokus,” terang Medina dalam laman Kemenag yang dikutip MINA.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Dengan lingkungan dan suasana belajar yang asyik ditambah padatnya kegiatan dan beban pelajaran yang ketat, Medina berharap bisa fokus menyelesaikan tugas belajar dalam waktu singkat. Dari yang seharusnya enam tahun, harus diselesaikan setahun lebih cepat, yakni lima tahun.

“Jadi, enggak terbuang sia-sia waktunya. Memang capek ya. Tapi itu sudah biasa kami lakukan di MAN IC,” ujar Medina sembari tersenyum.

Selain iklim pendidikan, Medina juga mengaku terkesan dengan budaya masyarakat Jepang. Kearifan lokal di sana menurutnya mirip di Indonesia, khususnya Jawa. Misalnya, adat sopan santun, kebersamaan, dan suka berterima kasih.

“Apalagi saya punya darah Jawa. Jadi, merasakan betul kebaikan mereka. Tentu berbeda ya dengan Eropa yang lebih global,” papar cucu salah satu Pendiri Madrasah Qudsiyyah Kudus ini.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Alasan ketertarikan lainnya adalah testimoni kakak kelas yang lebih dulu belajar di negeri samurai itu, mereka umumnya merasa aman. “Bahkan, banyak yang setelah pulang ke Indonesia kembali lanjut S2 hingga menikah dan berkeluarga di sana. Tidak beresiko gitu,” tandasnya mantap.

Dara manis yang pandai bermain piano ini mengaku tertarik mempelajari isu lingkungan. Sebab, ia melihatnya dekat sekali dengan isu kemanusiaan.

Di Hokkaido University, Medina akan mengambil konsentrasi Biologi murni. “Di program ini saya bisa milih antara Fisika murni, Kimia murni, atau Biologi murni. Nah, saya referens pertamanya Biologi murni. Setelah selesai dua setengah tahun, baru bisa milih Astronomi atau Ilmu Lingkungan. Pilihan saya masih sangat terbuka sekarang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Medina mengaku memiliki nadzar jika dirinya lulus ujian masuk Hokkaido University, salah satu perguruan tinggi bergengsi di Jepang ini. “Saya akan menghafal Al-Quran enam juz di Kudus, kampung kakek dari papa jika jadi kuliah di sana,” pungkasnya. (T/R09/P1)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

/Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia