Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medina, Siswi MAN IC Serpong Lulus Seleksi Masuk Hokkaido University

Risma Tri Utami - Senin, 27 Maret 2017 - 14:11 WIB

Senin, 27 Maret 2017 - 14:11 WIB

390 Views ㅤ

Medina saat mengikuti pertukaran pelajar di Sizuoka Jepang. (Foto: Medina)

 

Medina saat mengikuti pertukaran pelajar di Sizuoka Jepang. (Foto: Medina)

 

Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1438/27 Maret 2017 (MINA) – Medina Janneta El Rahman, siswi kelas XII Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong, Tangerang Selatan, berhasil meraih beasiswa dari Hokkaido University Jepang.

Medina dipastikan mendapat kesempatan belajar di Negeri Sakura menyusul pengumuman di website kampus tersebut. Kabar gembira ini disampaikan orang tua Medina, Abdurrahman Mas’ud, Jum’at (24/3) malam.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

“Alhamdulillah berkat do’a keluarga besar, Medina lulus dan diterima dengan beasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jepang, yakni Hokkaido University,” ujarnya dalam laman Kemenag yang dikutip MINA.

Mas’ud mendapat kepastian kabar baik untuk anaknya itu dari situs resmi Hokkaido University. “Congratulation for the third grade student who passed the selection of Hokkaido University (Hokudai) Japan 2017/2018 academic year. Name, Medina Janneta El Rahman, major: Integrated Science Program (ISP) , course details: Program includes bachelors and master componens with the possibility of graduation in 5 years. Scholarship category: On progress,” demikian Mas’ud membacakan bunyi pengumumannya.

Mas’ud mengaku sudah menghubungi anaknya yang masih berada di pesantren. Menurutnya, saat ini Medina sedang menjalani proses menghafal Al Quran di Kudus, Jawa Tengah. Sebagai orang tua, Mas’ud mengaku senang atas capaian pendidikan putrinya.

“Medina itu anak smart, meski belum memaksimalkan kepintarannya. Belum fokus ke studi. Lebih sibuk dengan kegiatan ekstra kulikuler, sampai jarang punya akhir pekan. Yang lebih dominan lagi, dia sangat mandiri dalam menjaga diri, sampai-sampai pernah ke klinik untuk operasi kecil tanpa memberi kabar dan tanpa ditemani orang tua. Lucunya, pihak klinik mengira Medina mahasiswi padahal baru tingkat SMP,” tutur Mas’ud mengenang peristiwa tiga tahun yang dialami anaknya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Bapak empat anak ini mengaku terharu atas minat dan kemampuan Medina dalam menguasai bahasa asing, yakni Jepang dan Inggris. “Terutama bahasa Jepang, Medina belajar sendiri. Karena memang tidak ada pelajaran bahasa Jepang di SMP-nya itu. Saya menduga karena dia sangat menyukai anime dan artis Jepang,” tutupnya. (T/R09/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda