Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meksiko Minta ICJ Jangan ‘Normalkan Dehumanisasi’ Warga Gaza

sri astuti - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Mahkamah Internasional (ICJ) - Anadolu Agency

Den Haag, MINA – Meksiko memberi tahu Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa dehumanisasi seluruh penduduk di Gaza “tidak boleh dinormalkan”.

“Ini adalah momen yang sangat penting, tidak hanya untuk melindungi peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, pelestarian kemanusiaan kita bersama dipertaruhkan. Dunia tidak boleh dan tidak dapat menormalkan dehumanisasi seluruh rakyat,” kata Pablo Arrocha Olabuenaga, yang mewakili Meksiko di pengadilan Den Haag, Kamis (1/5) MEMO melpaorkan.

“Tidak ada konflik yang dapat mengorbankan martabat manusia,” tegasnya.

Meksiko meminta pengadilan untuk mengonfirmasi bahwa semua negara anggota PBB, termasuk Israel, terikat secara hukum untuk menegakkan hak istimewa dan kekebalan PBB dan badan-badannya, memfasilitasi bantuan kemanusiaan, dan menghindari tindakan yang menghambat upaya bantuan di wilayah yang diduduki,” kata Arrocha.

Baca Juga: WHO: Dua Juta Warga di Jalur Gaza Menderita Kelaparan

“Realitas yang telah terungkap di depan mata kita di Gaza tidak dapat dan tidak boleh dibenarkan. Anak-anak tidak punya makanan. Nyawa melayang,”tegasya.

Ia berpendapat bahwa bencana kemanusiaan di Gaza adalah pilihan yang disengaja, konsekuensi dari keputusan politik, menekankan bahwa hal itu dapat dihindari dan dapat diubah.

Atas nama Meksiko, ia meminta Israel, sebagai negara anggota PBB dan kekuatan pendudukan, untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan kewajiban hak asasi manusia, termasuk mengizinkan dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan memastikan perlindungan warga sipil.

Patricia Perez, yang juga mewakili Meksiko, mengatakan kepada pengadilan bahwa situasinya semakin “parah” setiap hari meskipun ada seruan internasional berulang kali untuk menahan diri, akses, dan perlindungan.

Baca Juga: Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Gaza Selatan, Beberapa Tewas

Ia mengatakan kondisi yang memburuk menyoroti taruhan hukum dan moral yang mendesak dari kasus tersebut, khususnya kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional.

Israel telah menutup semua jalur penyeberangan di Gaza sejak 2 Maret, menghalangi pasokan penting memasuki wilayah kantong tersebut meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang dilanda perang tersebut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konferensi Ekspatriat Palestina Serukan Keadilan untuk Pekerja Palestina

Rekomendasi untuk Anda