RAMADHAN telah pergi meninggalkan kita. Namun semangat juang yang telah kita rasakan sepanjang bulan mulia, tak boleh sirna.
Pada bulan Syawwal ini, marilah kita melanjutkan apa-apa yang menjadi amaliyah kita sepanjang Ramadhan bulan suci. Mulai dari amal yang bersifat pribadi, maupun amal jama’i.
Melanjutkan dan menjaga kontinuitas pekerjaan kebaikan, di tengah keramaian lebaran. Selalu kita konsisten mengerjakan secara professional setiap pekerjaan.
Karena itu, bagi orang beriman kepada ilahi, mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya adalah sifatnya yang hakiki, melayani umat dengan kesungguhan adalah karakternya yang sejati, dan selalu berbuat kebajikan adalah tarikan nafasnya yang tak boleh berhenti.
Baca Juga: Arah Kehidupan Pernikahan, Menemukan Tujuan Bersama
Kegemaran berbuat baik bagai aliran darahnya yang tidak boleh terhalang, bagai air jernih yang mengalir deras tak terhadang. Kalau saat ini ya bagaikan puluhan ribu pemudik motor yang tak terbendung oleh pencegatan dan sekatan.
Amal kebaikan walaupun sedikit, asalkan dilakukan terus-menerus, itulah amal yang Allah cintai. Seperti disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam haditsnya:
إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ
Artinya: “Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (kontinyu) meskipun sedikit”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Yahudi, Seburuk-buruk Teman
Kualitas pekerjaan, amal kebajikan dan apapun yang kita kerjakan untuk menggapai keridhaan Allah, marilah kita kerjakan dengan kesungguhan. Sebab, memang demikianlah Allah akan melihat kualitas pekerjaan itu dari kesungguhan kita melakukannya.
Seperti Allah sebutkan di dalam ayat:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. Al-Mulk [67]: 2).
Baca Juga: Tangan-Tangan Kecil untuk Palestina, Ketika Murid SD di Brebes Menolak Diam Melihat Derita Gaza
Setiap pekerjaan terbaik kita di bidang apapun, yang memberi manfaat dan kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dunia dan agama, maka pastilah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat karya-karya terbaik kita.
Seperti Allah sebutkan di dalam ayat:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya : “Dan katakanlah: “Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah [9]: 105).
Baca Juga: Yahudi Memusuhi Semua Umat Manusia
Dalam kaitan ayat ini, Imam Ar-Razi menyebutkan, “bekerjalah kamu” mengandung makna bersungguh-sungguhlah kalian untuk berbuat sesuatu demi masa depan kalian, karena segala perbuatan kalian akan mendapatkan haknya di dunia maupun di akhirat.
Perbuatan tersebut disaksikan oleh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman. Jika berupa ketaatan, ia akan mendapatkan pujian dan pahala yang besar di dunia dan akhirat. Namun, jika berupa kemaksiatan ia akan mendapatkan hinaan di dunia dan siksaan yang pedih di akhirat.
Oleh karena itu, marilah sebagai follow up amaliyah sepanjang bulan suci Ramadhan kemarin. Marilah kita senantiasa istiqamah dalam Islam dan Iman, dalam situasi dan kondisi apapun serta di manapun kita bermukim.
Semoga Allah kuatkan iman dan Islam kita pada bulan Syawwal ini. Aamiin. []
Baca Juga: Genosida Terselubung, Kekejaman Israel di Tanah Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)