oleh : Shobariyah Jamilah
Potret kezaliman terhadap kaum wanita baik pada saat zaman jahiliyah maupun zaman modern saat ini sangat banyak dan beranekaragam bentuknya di tengah-tengah masyarakat. Adakalanya berbentuk pemukulan, pelecehan seksual, perkosaan, pembunuhan, memperdagangkan perempuan (Human Trafficking).
Sebelum Islam datang, kaum wanita dalam keadaan teraniaya, tidak berharga, dihina, dan diperbudak. Ini terjadi pada semua bangsa di dunia. Dan hal ini juga dibenarkan oleh hukum dan undang-undang bangsa tersebut, bahkan menurut agama Yahudi dan Nasrani sekalipun.
Muncullah gerakan emansipasi dan kesetaraan jender dengan pengaruh dari pemikiran Barat bahwa di antara faktor munculnya gerakan dan pemikiran emansipasi wanita adalah tersebarnya anggapan bahwa perempuan dizalimi di berbagai lapisan masyarakat dan bahwa perempuan tidak diposisikan pada tempat yang selayaknya
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Namun pada kenyataan realitanya mereka bukan membebaskan perempuan dari kezalimantapi ambisi mereka yang sesungguhnya adalah menghancurkan Islam dan mengeluarkan perempuan (dari rumahnya) sebagai penebar fitnah tabarruj di jalanan untuk merusak masyarrakat Islam
Kondisi kezaliman terhadap wanita dalam peradaban modern saat ini dengan memanfaatkan wanita untuk promosi dan iklan. Kaum wanita dipikat agar mau menjadi bintang promosi atau model iklan berbagai produk yang sebagiannya masih berkaitan dengan dunia perempuan dengan memamerkan auratnya di depan publik. Di dunia perfilman , kehormatan wanita dimanfaatkan dan diumbar abis-abisan, hingga menerjang ajaran-ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Membuka lapangan kerja yang tidak sesuai dengan karakter perempuan. Dilandasi dengan kesetaraan jender yang dielu-elukan di dunia Barat, masyarakat di sana menuntut perempuan untuk bekerja sebagaimmana halnya laki-laki.
Menurut hasil penelitian dan surei bahwa Akibatnya tak kurang 36% dari total penduduk di negeri ini adalah buruh perempuan. Juga 80% dari 80.000 TKI yang setiap bulan dikirim ke berbagai Negara adalah perempuan. Padahal kebanyakan buruh dan TKW bekerja dalam kondisi tereksploitasi dan bahkan diperbudak.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Islam melarang kezaliman baik itu yang ditunjukkan kepada laki-laki maupun kepada kaum wanita, Islam melindungi kaum wanita dari tindakan zalim. Islam juga melindungi hak-hak mereka sehingga tidak dirampas oleh orang lain.
Untuk itu, Islam telah menyusun hukum-hukum dan aturan-aturan bagi wanita yang semua itu dibuktikan bahwa kedudukan wanita dalam Islam sangat terhormat. Wanita dalam Islam, diberi peranan khusus sebagai peran ibu, isteri dan pemudi.
Nabi juga menjelaskan bahwa seorang Muslim tidak boleh menzhalimi sesama Muslim. Dari Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhuma, ia berkata bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa sallam bersabda : “ Seorang Muslim itu adalah saudara Muslim lainnya. Tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh membiarkannya dizhalimi” (HR. Al – Bukhari dan Muslim)
Wanita sebagai tanda kekusaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“ Di antara kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah ia menciptakan untuk kalian isteri-isteri yang berasal dari jenis kalian, supaya kaliam cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan rasa kasih dan saying di antara kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” ( QS.Ar-Rum:21)
Di antara kesempurnaan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kebijakanNya menciptakan pasangan manusia dari jenis manusia juga. Tuhan menjadikan cinta, kasih, saying dan kelemnbutan antara kaum pria dan kaum wanita. Maka seharusnya laki-laki sebagai suami menjadi pelindung bagi kaum wanita dari kekerasan, penindasan, dan pelecehan. Oleh karena itu maka kaum laki-laki benar-benar memahami wanita dengan meluruskannya dengan penuh kelembutan dan kesabaran untuk meluruskan akhlaknya.
Islam mengancam bila menyia-nyiakan hak wanita:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Dari Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu, ia berkata bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: “ Ya Allah, sungguh, aku mengingatkan (orang-orang) agar tidak menyia-nyiakan hak dua orang yang lemah yaitu anak yatim dan kaum perempuan” ( HR. Ibnu Majjah dan Al- Baihaqi)
وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “ Dan sesungguhnya orang-orang zalim itu akan memperoleh adzab yang amat pedih” (QS. Asy- Syura : 21)
Sebab- Sebab Munculnya Kezaliman
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir
Tidak dapat dipungkiri sebuah kenyataan bahwa ada begitu banyak model kezhaliman terhadap perempuan di tengah-tengah masyarakat kita. Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya kezaliman terhadap perempuan di antaranya:
- Manusia tidak menerapkan hukum-hukum islam
Sebagian besar kezaliman yang melanda perempuan sesungguhnya berpangkal dari jauhnya manusia dari nilai-nilaiajaran agama yang diajarkan dalam Al- Qur’an dan tuntunan Rosulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam
- Tradisi dan Budaya
Mereka menjadikan Tradisi dan budaya sebagai syari’at yang tidak boleh ditinggalkan, bagaimanapun kondisinya. Padahal, kondisi tersebut bertentangan pada syariat Islam telah menyebar luas di tengah-tengah masyarakat dan telah berjalan sekian lama.
- Perasaan dendam, benci dan berang
Di antara sebab pemicu terjadinya kezaaliman terhadap perempuan dari factor psikologis yang dialami adanya rasa dendam dan benci di dalam hati laki-laki terhadap perempuan. Hal itu menyebabkan seorang laki-laki menyiksa, menganiaya, dan tidak memberikan hak-hak perempuan sepenuhnya.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
- Ketidaksadaran
Seorang suami acapkali tidak sadar bahwa semua tindakan yang ia lakukan terhadap istrinyaadalah bentuk kezaliman. Ia juga kerap kali tidak tahu berbagai dampak dari kezaliman itu ke depannya, sehingga ia tega melakukannya terus-menerus
- Akhlak istri yang buruk
Di antara sebab istri dizalimi adalah akhlaknya yang buruk, sehingga membuat suami yang memimpinnya berbuat hal-hal yang tidak syar’i.
- Ketamakan dan keserakahan terhadap materi
Kadangkala seseorang perempuan dizalimi dengan tujuan agar harta atau penghasilannya dapat dimanfaatkan, atau ia dipaksa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diharamkan guna meraup keuntungan dunia saja atau tuntutan ekonomi yang dihadapinya sehingga ia terpaksa mencari rezeki yang tidak halal
- Pendidikan yang buruk
Tidak ada pendidikan yang benar bisa melahirkan berbagai kemelut dan dilemma. Maka pendidikan juga sebagai penyebab eksploitasi dan Human Trafficking adalah rendahnya pendidikan bagi kaum perempuan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Sebuah kewajiban laki-laki untuk melindungi kaum wanita dari kezaliman dan tugas perempuan untuk menjaga diri dan martabatnya sebagai calon ibu dengan memberikan pendidikan untuk anak-anaknya sebagai generasi masa depan sesuai syariat islam.
Jika wanita juga harus bekerja di luar rumah maka wanita harus memposisikan dirinya bekerja di tempat-tempat terhormat dan terjaga, tanpa harus merendahkan harga dirinya dan tidak melupakan tugasnya sebagai kodrat perempuan sebagai kewajiban seorang ibu dan istri dengan membina anak-anaknya dan menyantuni suaminya dalam rumah tangga.
Wanita sholihah merupakan sosok peranan utama dalam sebuah kehidupan demi menunjang masa depan yang lebih cerrah bagi kehidupan di masyarakat (T/P010/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Sumber:
Muhammad bin ‘abdullah al-habdan, Melawan Kezaliman Terhadap Wanita
Adnan at- tharsyah, Serba-serbi Wanita, Panduan mengenal wanita
dan berbagai sumber
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Baca Juga: Malu Kepada Allah