Melipatgandakan Aset Usaha

 

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency)

 

Cara efektif melipatgandakan usaha kita adalah dengan meningkatkan Zakat. Termasuk derivasinya: infaq, shadaqah, waqaf, dan jihad harta.

Ini soal sudut pandang spiritual Muslim pengusaha.

Waduh. Berkurang dong malah modal kita. Ya itu menurut akal dan nafsu kita. Tapi tidak menurut Allah.

Waah… Bisa habis dong modal. Ya menurut hitungan manusia. Namun bukan menurut penghitungan Allah.

Zakat juga unsur turunannya, maknanya adalah bersih, suci, bertambah.

Dengan mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk jalan Allah. Justru itulah salah satu kunci pembuka pintu langit.

Kalau pintu langit terbuka, tentu doa-doa kita akan naik ke langit. Dan berkah rezki turun dari langit ke bumi.

Akan tumbuh keuntungan berlipat ganda. Keuntungan karunia yang halal, terus bertambah, bersih dan suci, lagi manfaat untuk sebanyak mungkin.

Mari kita buktikan bahwa sabda Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam itu benar: “Ash-shadaqatu burhaanun”. Bersedekah itu bukti keimanan seseorang.

Kalau kita yakin, hukumnya pasti akan Allah kembalikan ke kita dengan lebih baik lagi, lebih banyak lagi dan lebih berkah lagi, jika kita naskahkan harya kita di jalan yang diridhai Allah.

Allah menyebutkan di dalam ayat-Nya:

…..وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

Artinya: “….Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya”. (QS Al-Anfal [8]: 60).

Hanya kita yang kadang terblokade oleh sifat kikir dalam diri kita akibat nafsu dan bisikan syaitan.

Lepaskan itu. Bahkan dalam harta kita ada hak di jalan Allah. Ada yang menyimpulkan berdasar istimbath 2,5%, ada yang 5% dan ada yang 10% hak di jalan Allah. Bukan hak pribadi lagi.

Kalau masih kita pakai, itu seperti mencuri yang bukan hak kita.

Kalau Abrurrahman 30% dikeluarkan untuk juang. Umar bin Khattab 50% untuk jihad dan 50% untuk keluarganya. Sementara Abu Bakar 100% diinfakkan di jalan Allah. Berapa untuk keluarganya? Beliau jawab, “Cukup aku tinggalkan Allah dan Rasul-Nya”.

Subhaanallaah…

Mari kita niatkan harta yang ada kita gunakan untuk sebanyak mungkin manfaat. Wallaahu a’lam. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.