Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memaknai Halal Bihalal Idul Fitri

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 13 April 2024 - 08:53 WIB

Sabtu, 13 April 2024 - 08:53 WIB

6 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Dalam tradisi Indonesia, dikenal istilah Halal Bihalal pada bulan Syawwal, mengiringi kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri.

Pada kesempatan halal bihalal itu, berkumpul suatu komunitas, biasanya satu instansi, keluarga besar, masyarakat satu daerah atau warga secara umum.

Pada momen tersebut, biasanya ada pemberian tausiyah, tersampaikan budaya saling memaafkan, saling bertegur sapa, dan saling berbagi momen kebahagiaan.

Baca Juga: Islam Mengatur Peperangan, Membangun Perdamaian

Halal bihalal yang menjadi tradisi khas bangsa Indonesia, menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa umat Islam Indonesia memang dikenal dengan  persaudaraan dan persahabatan, serta mengedepankan kerukunan.

Perbedaan apapun, termasuk perbedaan pilihan politik, bukanlah tanda untuk saling bermusuhan.

Begitulah Halal Bihalal pada Bulan Syawwal pun pun menjadi media untuk menyambung tali silaturrahmi, yang merupakan ajaran luhur dalam Islam.

Walaupun tentu saja silaturrahim itu bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapapun juga. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyebutkan :

Baca Juga: Memahami Makna Hidup Berjama’ah

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali persaudaraan.” (H.R. Bukhari).

Pada hadits lain disebutkan:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Baca Juga: Larangan Memberikan Loyalitas dan Pertemanan dengan Yahudi

Artinya: “Siapa saja yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali persaudaraan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Begitulah, kesempatan Halal Bihalal menjadi momen yang sangat baik untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan. Aktivitas manusia yang begitu sibuk, bahkan sering mengharuskan kita berjauhan secara fisik. Sangatlah membutuhkan suasana Halal Bihalal, walau setahun sekali dalam relaksasi mudik pulang kampung halaman maupun reuni pertemanan atau instansi tertentu.

Semoga dengan Halal Bihalal tahun ini, dapat menjadikan kita lebih mempererat persaudaraan, membingkai persatuan dan kesatuan, serta tidak mudah dipecah-belah dan diadu domba oleh isu-isu yang memecah belah umat dan bangsa. (A/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bahaya Sifat Egois

*Penulis, Ust. Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I., adalah Wartawan dan Redaktur Senior MINA, Duta Al-Quds Internasional, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor, Penulis Buku Kepalestinaan. Penulis, Dapat dihubungi melalui Nomor WA : 085817123848, atau email [email protected]

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Tausiyah
Tausiyah