Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memaknai Tradisi Halal Bihalal

Ali Farkhan Tsani - Senin, 24 April 2023 - 16:10 WIB

Senin, 24 April 2023 - 16:10 WIB

34 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Tradisi Halal Bihalal pada bulan Syawwal, mengiringi kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri, sejalan ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Pada kesempatan halal bihalal itu tersampaikan budaya saling memaafkan, saling bertegur sapa, dan saling berbagi momen kebahagiaan.

Halal bihalal yang menjadi tradisi khas bangsa Indonesia, menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan prinsip-prinsip persaudaraan, toleransi, dan mengedepankan pendekatan hidup penuh dengan kerukunan.

Baca Juga: Pelajaran dari Surah Al-Ahqaf dan Relevansinya untuk Generasi Saat Ini

Perbedaan apapun, termasuk perbedaan pilihan politik, bukanlah tanda untuk saling memusuhi. Demikian pula perbedaan hari Idul Fitri, seperti terjadi tahun ini, pun bukanlah ajang saling bertolak belakang.

Justru adanya saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi merupakan ajaran luhur dalam Islam, itu yang hendaknya kita kedepankan pada momen Syawwal ini.

Walaupun tentu saja silaturrahim itu bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapapun juga. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyebutkan :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Baca Juga: Adab dan Akhlak yang Mulai Hilang dari Generasi Muda

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali persaudaraan ” (HR Bukhari).

Pada hadits lain disebutkan:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Siapa saja yang ingin diluaskan rezkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali persaudaraan” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: 7 Jalan Menggapai Derajat Taqwa Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits

Begitulah, kesempatan Halal Bihalal menjadi momen yang sangat baik untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan. Aktivitas manusia yang begitu sibuk, bahkan sering mengharuskan kita berjauhan secara fisik. Sangatlah membutuhkan suasana Halal Bihalal, walau setahun sekali dalam relaksasi mudik pulang kampung halaman maupun reuni pertemanan.

Semoga dengan pemaknaan Halal Bihalal ini, dapat menjadikan kita lebih merapatkan barisan, mempererat ukhuwah Islamiyyah, dan membingkai persatuan dan kesatuan umat, serta tidak mudah dipecah-belah dan diadu domba oleh isu-isu yang memecah belah umat dan bangsa. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Taat kepada Allah dan Rasul: Ujian Kepatuhan Sejati

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khutbah Jumat
Advetorial
Tausiyah
Kolom
Indonesia
Indonesia
Internasional