HALAL bihalal dalam tradisi Indonesia dikenal sebagai kegiatan yang mengiringi kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri.
Pada kesempatan halal bihalal itu, berkumpul suatu komunitas, biasanya satu instansi, keluarga besar, masyarakat satu daerah atau komunitas warga secara umum.
Pada momen tersebut, biasanya ada pemberian tausiyah, tersampaikan budaya saling memaafkan, saling bertegur sapa, dan saling berbagi momen kebahagiaan, serta makan-makan dan saling berbagi hadiah.
Halal bihalal yang menjadi tradisi khas bangsa Indonesia, menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa umat Islam Indonesia memang dikenal dengan persaudaraan dan persahabatan, serta mengedepankan kerukunan dalam kehidupan. Dan ini sejalan dengan nilai-nilai persaudaraan dalam Islam.
Baca Juga: Menangkap Pesan Kuat Hamas di Balik Pembebasan Sandera AS
Perbedaan apapun, termasuk perbedaan pilihan politik atau organisasi apapun, bukanlah tanda untuk saling bermusuhan.
Begitulah Halal Bihalal pada Bulan Syawwal pun pun menjadi media untuk menyambung tali silaturrahim, yang merupakan ajaran luhur dalam Islam.
Walaupun tentu saja silaturrahim itu bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapapun juga. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyebutkan :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Baca Juga: Air Haji: Benarkah Air Zamzam yang Dibawa Pulang dari Tanah Suci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali persaudaraan.” (H.R. Bukhari).
Pada hadits lain disebutkan:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Siapa saja yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali persaudaraan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Haji Maqbul dan Mabrur
Begitulah, kesempatan Halal Bihalal Idul Fitri menjadi momen yang sangat baik untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan. Aktivitas manusia yang begitu sibuk dalam pekerjaan keseharian, bahkan sering mengharuskan kita berjauhan secara fisik. Sangatlah membutuhkan suasana Halal Bihalal, walau setahun sekali dalam relaksasi mudik pulang kampung halaman maupun reuni pertemanan atau instansi tertentu.
Semoga dengan Halal Bihalal tahun ini, dapat menjadikan kita lebih mempererat persaudaraan, membingkai persatuan dan kesatuan, serta tidak mudah dipecah-belah dan diadu domba oleh isu-isu yang memecah belah umat dan bangsa.
Selamat berhalal bihalal, mohon maaf lahir dan batin, minal aidin walfaizin. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Semakin Mengkhawatirkan