Optimisme adalah sikap mental yang membuat seseorang fokus pada sisi positif dan percaya pada hasil baik. Secara ilmiah, optimisme dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Dalam Islam, sikap ini sangat dianjurkan, didukung banyak dalil yang mendorong sikap positif.
Dengan kata lain, optimisme berarti keyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan baik meski menghadapi tantangan. Dalam psikologi, optimisme dianggap penting bagi kesejahteraan, membantu seseorang lebih kuat menghadapi tekanan dan gigih dalam mencapai tujuan.
Penelitian menunjukkan, orang optimis lebih bahagia, sehat, dan mampu mengatasi stres. Mereka juga memiliki risiko lebih rendah terkena depresi dan penyakit kronis. Dalam Islam, optimisme didasarkan pada keyakinan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, seperti disebutkan dalam Surah Al-Insyirah (94:5-6), yang mendorong umat untuk selalu bersikap positif.
Baik dari perspektif ilmiah maupun Islam optimisme, memberikan manfaat besar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan selalu percaya pada kebaikan, kita dapat menjadi lebih kuat dalam menghadapi cobaan.
Baca Juga: Tebar Tuai
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menekankan pentingnya optimisme bagi seorang Muslim. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mati kecuali dalam keadaan husnuzhan kepada Allah.“ (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan agar selalu berpikir positif dan berprasangka baik terhadap Allah, terutama di akhir hidup. Optimisme dan keyakinan pada rahmat Allah penting dalam menghadapi segala situasi.
Secara ilmiah, optimisme terbukti mendukung kesehatan mental. Orang yang optimis lebih jarang mengalami depresi dan kecemasan, serta lebih efektif mengatasi stres, sehingga mereka lebih tenang dan kuat menghadapi hidup.
Dalam Islam, ujian hidup adalah bagian dari takdir, dan sikap optimis membantu kita melihat ujian sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Surah Al-Baqarah (2:286) mengingatkan bahwa Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya, sehingga dengan sabar dan optimisme, setiap masalah bisa diatasi.
Optimisme juga menjadi kunci motivasi. Orang optimis lebih mudah termotivasi karena yakin bahwa usaha mereka, dengan niat baik, akan mendapat balasan dari Allah, baik di dunia maupun akhirat.
Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor
Selain manfaat mental, optimisme juga berdampak positif pada kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa orang optimis memiliki kekebalan yang lebih kuat, risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, dan pemulihan yang lebih cepat setelah sakit atau operasi. Sikap positif ini membantu tubuh berfungsi lebih baik dalam melawan penyakit.
Orang yang optimis biasanya memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Mereka disukai karena memancarkan energi positif dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Dalam Islam, sikap optimis ini sejalan dengan ajaran untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan semangat kepada orang lain.
Optimisme juga didorong oleh iman kepada takdir. Seorang Muslim yang percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah akan lebih mudah bersikap optimis. Keyakinan bahwa setiap kejadian adalah bagian dari rencana Allah memberikan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup.
Selain itu, optimisme mendorong seseorang untuk terus berbuat kebaikan, karena mereka yakin setiap amal baik akan mendapat balasan, baik di dunia maupun akhirat. Meskipun hasilnya tidak langsung terlihat, mereka tetap bersemangat beramal, sesuai dengan ajaran Islam.
Baca Juga: Jangan Mengeluh
Rasa optimisme harus selalu diiringi dengan tawakkal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Seorang Muslim percaya bahwa hasil ada di tangan Allah, sehingga optimisme dan tawakkal berjalan beriringan, memberikan kekuatan untuk terus melangkah.
Optimisme membantu mengurangi kecemasan dan ketakutan akan masa depan. Dalam Islam, sikap ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah Maha Pengasih dan segala yang terjadi adalah demi kebaikan kita.
Penelitian ilmiah dan dalam Islam sudah terbukti, sikap dan sifat optimisme membawa banyak manfaat. Sikap ini membuat hidup lebih tenang, sehat, dan produktif, serta memperkuat keyakinan kepada Allah dalam menghadapi segala tantangan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Networking dalam Ajaran Islam