GERAKAN Zionisme, yang muncul pada akhir abad ke-19, memiliki tujuan utama mendirikan negara Yahudi di Palestina. Seiring berjalannya waktu, berbagai strategi dan rencana diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut, yang berdampak signifikan terhadap Palestina dan dunia Islam. Berikut adalah sembilan rencana yang diidentifikasi berdasarkan fakta ilmiah dan penelitian terkini:
Awal abad ke-20, gerakan Zionis mendorong imigrasi besar-besaran Yahudi ke Palestina. Tujuannya adalah mengubah demografi wilayah tersebut untuk mendukung klaim pendirian negara Yahudi. Imigrasi ini menyebabkan ketegangan dengan penduduk Arab setempat, yang merasa terancam oleh perubahan demografis dan kepemilikan tanah.
Pada tahun 1917, pemerintah Inggris juga mengeluarkan Deklarasi Balfour yang menyatakan dukungan untuk pendirian “tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi” di Palestina. Deklarasi ini diambil tanpa konsultasi dengan penduduk Arab Palestina, yang memicu ketegangan dan konflik yang berkepanjangan.
Lalu, organisasi Zionis membeli tanah secara besar-besaran di Palestina, seringkali melalui cara-cara yang kontroversial. Pembelian tanah ini menyebabkan pemindahan penduduk Arab dan meningkatkan ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab.
Baca Juga: Spirit Ramadhan Harapan Indonesia Terang
Untuk melindungi pemukiman Yahudi dan memperluas wilayah, gerakan Zionis membentuk milisi seperti Haganah dan Irgun. Kelompok-kelompok ini terlibat dalam berbagai operasi militer yang seringkali menyebabkan korban di kalangan penduduk sipil Palestina.
Melalui lobi politiknya, gerakan Zionis berhasil memengaruhi keputusan PBB untuk membagi Palestina menjadi dua negara pada tahun 1947. Rencana pembagian ini memberikan 55% wilayah kepada Yahudi, meskipun mereka hanya sekitar 30% dari populasi saat itu, yang memicu penolakan dari negara-negara Arab dan konflik yang berkepanjangan.
Pada tahun 1948, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, yang diikuti oleh perang dengan negara-negara Arab. Peristiwa ini menyebabkan sekitar 750.000 warga Palestina terusir dari tanah mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba (malapetaka).
Ekspansi Wilayah Melalui Perang dan Pendudukan
Baca Juga: Alasan-alasan Mengapa Palestina Menjadi Negeri yang Paling Direbutkan
Sejak pendiriannya, Israel terlibat dalam beberapa perang yang mengakibatkan ekspansi wilayahnya melampaui batas yang ditetapkan oleh PBB. Pendudukan wilayah-wilayah seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur terus berlanjut, yang menimbulkan kecaman internasional dan dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Israel secara sistematis membangun permukiman di wilayah pendudukan, meskipun ada larangan internasional. Permukiman ini dianggap ilegal oleh komunitas internasional dan menjadi hambatan utama bagi proses perdamaian.
Beberapa analis berpendapat bahwa salah satu tujuan Zionisme adalah memecah belah dunia Islam untuk mencegah munculnya kekuatan yang dapat menantang dominasi mereka. Strategi ini mencakup dukungan terhadap rezim-rezim otoriter di negara-negara mayoritas Muslim dan memanfaatkan perpecahan sektarian untuk melemahkan solidaritas umat Islam.
Rencana-rencana tersebut telah berdampak signifikan terhadap Palestina dan dunia Islam, menyebabkan konflik yang berkepanjangan dan penderitaan bagi rakyat Palestina. Penting bagi komunitas internasional untuk memahami dinamika ini dan bekerja menuju solusi yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat.[]
Baca Juga: Adab dan Akhlak yang Mulai Hilang dari Generasi Muda
Mi’raj News Agency (MINA)