Ramallah, MINA) – Menteri Luar Negeri Palestina iyad Malki pada Sabtu (18/11) mengatakan, Palestina tidak akan mau ditekan atau dipaksa apapun sebagai syarat agar Amerika Seikat memperpanjang memorandum keberadaan misi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington .
Dia mengatakan kepada Voice f Palestine Radio bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson belum menandatangani memorandum yang dikeluarkan setiap enam bulan yang memungkinkan misi PLO di Washington untuk tetap terbuka setelah berakhirnya memorandum sebelumnya dua hari yang lalu. Demikian Wafa melaporkan yang dikutip MINA.
Menurutnya, kontak antara kedua belah pihak sedang berlangsung dan pimpinan Palestina menunggu hasil pertemuan yang akan diadakan pekan ini antara Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih untuk menentukan masalah ini.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS memperingatkan akan menutup misi PLO di Washington jika mereka tidak memulai perundingan serius dengan Israel atau bila Palestina membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC) di Den Haag atas masalah permukiman.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Di samping itu Kongres AS mengeluarkan sebuah undang-undang yang menyerukan untuk memotong semua bantuan dan kontak dengan orang-orang Palestina jika mereka melanjutkan tindakan melawan Israel di forum internasional, terutama ICC.
AS sedang berupaya menghidupkan kembali perundingan Palestina-Israel dengan utusan khusus, Jason Greenblatt, untuk memulai proses perdamaian yang telah lama terhenti. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya