Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memperbanyak Empat Hal pada Bulan Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 28 Juni 2016 - 22:45 WIB

Selasa, 28 Juni 2016 - 22:45 WIB

265 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Di dalam sebuah hadit disebutkan :

وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهمَا : فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ

Artinya: “Dan perbanyaklah padanya (bulan Ramadhan) membaca empat hal (perkara), yang dua hal adalah untuk mendapatkan keridhaan Tuhanmu dan yang dua lainnya adalah tiada kemampuan kalian mendapatkannya (Allah yang memiliki). Dua hal yang pertama adalah syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah (لا اله إلا الله), dan yang kedua adalah kalian beristighfar (استغفرالله) kepada-Nya. Dan dua hal yang bukan milik kalian adalah mintalah syurga dan berlindunglah pada-Nya dari api neraka. (H.R. Ibnu Khuzaimah di dalam Shahihnya).

Empat perkaraa yang dibaca itu adalah:

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أّسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Kalimat Tauhid, yang maknanya “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”, menunjukkan keteguhan jiwa kita terhadap keesaan Allah. Seraya mengakui bahwa tiada hukum, kekuatan, perintah kecuali dari Allah.

Juga menandakan bahwa memang tiada daya dan upaya, apapun yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Kita hanyalah manusia biasa yang lemah tak berdaya. Tak berhak sombong sedikitpun.

Kalimat Istighfar, yang artinya “Aku memohon ampun kepada Allah”, menunjukkan pasrah kita atas segala dosa dan maksiat selama ini. Seraya berharap Allah berkenan mengampuninya pada bulan Ramadhan ini. Lebih-lebih menjelang akhir Ramadhan yang tinggal beberapa saat lagi.

Aku memohon kepada-Mu (ya Allah) akan syurga. Bermakna kita sangat beharap akan syurga Allah yang penuh dengan kenikmatan abadi. Sebuah ganjaran atas amal sholih hamba-hamba-Nya yang diterima di sisi-Nya.   

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah

Aku berlindung dengan-Mu (ya Allah) dari api neraka. Sebuah pengharapan betapa kita tidak akan sanggup menghadapi siksa api neraka.  

Semoga kita dapat melazimkan empat perkara pada bulan Ramadhan ini dengan “imaanan wahtisaban”, keyakinan dan pengharapan akan ridha Allah. Aamiin. (P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia