Memperbanyak Empat Hal pada Bulan Ramadhan

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Di dalam sebuah hadit disebutkan :

وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهمَا : فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ

Artinya: “Dan perbanyaklah padanya (bulan ) membaca empat hal (perkara), yang dua hal adalah untuk mendapatkan keridhaan Tuhanmu dan yang dua lainnya adalah tiada kemampuan kalian mendapatkannya (Allah yang memiliki). Dua hal yang pertama adalah syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah (لا اله إلا الله), dan yang kedua adalah kalian beristighfar (استغفرالله) kepada-Nya. Dan dua hal yang bukan milik kalian adalah mintalah syurga dan berlindunglah pada-Nya dari api neraka. (H.R. Ibnu Khuzaimah di dalam Shahihnya).

Empat perkaraa yang dibaca itu adalah:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أّسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Kalimat Tauhid, yang maknanya “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”, menunjukkan keteguhan jiwa kita terhadap keesaan Allah. Seraya mengakui bahwa tiada hukum, kekuatan, perintah kecuali dari Allah.

Juga menandakan bahwa memang tiada daya dan upaya, apapun yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Kita hanyalah manusia biasa yang lemah tak berdaya. Tak berhak sombong sedikitpun.

Kalimat Istighfar, yang artinya “Aku memohon ampun kepada Allah”, menunjukkan pasrah kita atas segala dosa dan maksiat selama ini. Seraya berharap Allah berkenan mengampuninya pada bulan Ramadhan ini. Lebih-lebih menjelang akhir Ramadhan yang tinggal beberapa saat lagi.

Aku memohon kepada-Mu (ya Allah) akan syurga. Bermakna kita sangat beharap akan syurga Allah yang penuh dengan kenikmatan abadi. Sebuah ganjaran atas amal sholih hamba-hamba-Nya yang diterima di sisi-Nya.   

Aku berlindung dengan-Mu (ya Allah) dari api neraka. Sebuah pengharapan betapa kita tidak akan sanggup menghadapi siksa api neraka.  

Semoga kita dapat melazimkan pada bulan Ramadhan ini dengan “imaanan wahtisaban”, keyakinan dan pengharapan akan ridha Allah. Aamiin. (P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.