Jakarta, 22 Muharram 1437/4 November 2015 (MINA) – Memperkaya kurikulum pendidikan agama Islam yang Rahmatan Lil’ Alamin merupakan cara yang baik dan sangat menarik bagaimana pendidikan Islam itu bisa tersampaikan rahmatnya.
Hal tersebut diutarakan Direktur Pendidikan Agama Islam Amin Haedari. “Tahun ini dan seterusnya kami berharap guru agama adalah guru yang memiliki potensi yang baik terhadap pembelajaran agama Islam, menyampaikan pesan pembelajaran yang benar terhadap peserta didik,” ujarnya dalam diskusi ‘Pendidikan Agama Islam Berbasis Nilai Budaya Damai’ yang digelar Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) di Gedung Kementrian Agama, Rabu (4/11).
Sebelumnya dipastikan bahwa isi kulikulum merupakan interprestasi rukun iman dan rukun Islam dari perspektif nilai-nilai budaya yang cinta damai.
“Isi kurikulum harus mengacu pada pelajaran yang dapat diambil dari sejarah Islam dunia dan sejarah Islam di Indonesia serta pemikiran konseptual relevan yang melingkupi tokoh-tokoh Islam internasional dan nasional,” kata Amin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Selanjutnya, Amin menghimbau masyarakat mendukung Kementerian Agama agar menegaskan kembali mandat kelembagaannya dalam menghasilkan materi pengajaran atau pembelajaran agama Islam untuk sekolah umum dan untuk meninjau konten agama dalam mata pelajaran non-agama, seperti kewarganegaraan.
“Memperkaya kurikulum pendidikan agama Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang digunakan di sekolah menengah, sehingga isinya mencakup nilai-nilai dan budaya damai,” ujarnya. (L/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat