Jakarta, MINA – Menteri Agama Fachrul Razi mengajak kaum muda dan milenial Indonesia ikut terlibat aktif dalam proses penguatan moderasi beragama.
Menurutnya, moderasi beragama kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan bangsa Indonesia. Demikian keterangan yang diterima MINA Selasa, (15/12).
“Ke depan, pembangunan tidak hanya bertumpu pada kemajuan teknologi, infrastruktur, tetapi juga dalam bidang keagamaan yang membawa kesejukan dan kedamaian,” ujarnya saat memberi sambutan sekaligus membuka Webinar Nasional pada Selasa, (15/12).
Acara tersebut mengangkat tema “Pendidikan Toleransi dalam Rangka Pencegahan Gerakan Terorisme dan Radikalisme Untuk Generasi Milenial”.
Ia menambahkan, pentingnya penguatan pemahaman moderasi beragama di tengah masyarakat.
Tujuannya, mengajak umat beragama memperkokoh keyakinan dan pengetahuan ajaran agamanya, tetapi disertai sikap menghargai dan menghormati agama atau pandangan agama yang berbeda.
“Kementerian Agama, bersama dengan ormas Islam, tokoh agama, dan lembaga keagamaan senantiasa bersinergi dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme yang bertentangan dengan prinsip moderasi atau wasathiyah,” sambungnya.
Ia memamndan pelibatan generasi muda sebagai pelanjut estafet negeri ini dalam penguatan moderasi beragama sangat strategis. Dari situ, diharapkan nuansa keberagamaan kaum milenial ke depan terus membaik, rukun dan arif, santun dan toleran, serta mengedepankan kedamaian, bukan kebencian, hoaks atau tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Tumbuhnya fenomena adanya terorisme belakangan ini merupakan problem penting yang perlu secara khusus mendapatkan perhatian dari kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat umum,”tambahnya.
Ia berpesan, di tengah gencarnya perkembangan media bagi kalangan millenial, generasi muda harus selektif dan mampu memilah informasi dan sumber bacaan.
Ia juga berharap kaum muda terus mengedepankan pemahaman ajaran agama yang membawa damai, bukan kebencian apalagi mengobarkan perang terhadap negara dan sesama.
Selain itu, dalam konteks inilah penguatan moderasi beragama bagi kaum muda, diperlukan untuk menumbuhkan sikap keberagamaan yang hormat terhadap paham yang tidak sama, menebarkan kedamaian dan kasih sayang, serta menjauhkan sikap keberagamaan dari paham anarkis dan merasa paling benar sendiri.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
“Selamat berdiskusi dan bertukar gagasan, semoga Rahmat Allah Swt senantiasa menyertai kita semua,” lanjutnya. (R/SH/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.