Bukittinggi, 25 Jumadil awwal 1438/23 Februari 2017 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia untuk berkontribusi nyata dalam menjaga kemajemukan Indonesia.
“PTKIN harus tampil terdepan dalam menjaga Indonesia, karena perguruan tinggi diyakini sangat memahami dan mampu memberi kontribusi atas terjaganya NKRI,” ujar Menag saat memberi sambutan sekaligus Kuliah Umum pada Peresmian Gedung Kuliah di Kampus 2 IAIN Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat yang pembangunannya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2016, Kamis (23/2).
Menurut Menag, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, ketika ada sebagian dari Muslimin menjadikan paham keagamaan sebagai faktor pemecah belah rakyat Indonesia, PTKIN harus merespon dengan baik, dengan menggaungkan Islam yang moderat.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Faham moderat terbukti selama ratusan tahun, mampu menjaga dan memelihara perbedaan antara rakyat Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia, baik akidah, syariah, teologi, fikih maupun tasawufnya, beraliran moderat. “Dan karena kita moderat, kita sekarang ini bisa merasakan kehidupan keagamaan seperti sekarang ini,” tuturnya.
Pada Kuliah Umum, Menag mengangkat tema “Peran PTKIN dalam Merawat Kebhinekaan dan Memperkokoh Toleransi”. Berangkat dari hal itu, pihaknya berharap Indonesia tidak seperti Irak dan Suriah, dua pusat peradaban dunia yang kini luluh lantak karena perang.
“Moderasi harus dikedepankan dan PTKIN harus ikut bertanggung jawab untuk meneruskan perjuangan ini. Karena PTKIN mampu,” kata Menag.
Menag menegaskan, saat ini ada 56 PTKIN yang terus berkembang dengan baik. Dan, agar perkembangan PTKIN bisa lebih cepat, Kementerian Agama melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti IDB, SBSN dan lain sebagainya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Ke depan, kontribusi PTKIN dalam menjaga kebhinnekaan dan meneguhkan toleransi, sangat dibutuhkan,” ucapnya. (T/R09)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September