Jakarta, 21 Rabi’ul Awwal 1438/21 Desember 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan mengunjungi korban bencana gempa di Pidie Aceh, dan menyerah berbagai jenis bantuan.
Rencananya menteri akan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (22/12) pagi.
Dalam keterangan pers Kemenag yang diterima MINA, Kepala Pusat Informasi dan Humas Mastuki menjelaskan, Menag akan berkunjung ke lokasi bencana gempa bumi di Gampong Lhok Pueuk Kecamatan Pante Raja Pidie Jaya.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
“Selain melihat kondisi langsung korban bencana di hunian sementara mereka, Menag juga akan menyerahkan sejumlah bantuan,” kata Mastuki.
Menurut Mastuki, Menag akan menyerahkan bantuan yang sudah disiapkan oleh Direktorat Pembinaan Syariah dan Urusan Agama Islam untuk pembangunan rumah ibadah (masjid) senilai Rp850 juta.
Selain itu, Menag juga akan menyalurkan bantuan dari dana zakat ASN Kemenag yang dikumpulkan melalui Unit Pengelola Zakat (UPZ) Kemenag binaan Direktorat Zakat dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebesar Rp1miliar.
“Bantuan yang akan disalurkan itu dalam bentuk 30 unit rumah tumbuh (rutum). Konsepnya, bangunan semi permanen yang diberikan per kepala keluarga,” jelas Mastuki.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Selain rumah ibadah, gempa 6,5 Skala Ritcher yang mengguncang Aceh pada Rabu (07/12) pagi juga menyebabkan sejumlah bangunan madrasah dan lembaga pendidikan Islam rusak, mulai dari rusak total sampai rusak sedang dan ringan.
Data sementara menyebutkan, dua Raudlatul Athfal (RA) yang mengalami rusak sedang. Selain itu, ada 20 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdampak, dengan rincian: satu MI rusak total, dua rusak berat, dan 17 rusak sedang.
Enam Madrasah Tsnawiyah (MTs) juga mengalami kerusakan; dua rusak berat dan empat rusak sedang. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) yang rusak ada empat. Sebanyak tiga MA rusak berat, dan satu MA rusak ringan.
“Menag juga akan menyalurkan bantuan dari Direktorat Pendidikan Madrasah sebesar Rp1,4 miliar,” kata Mastuki.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
“Bantuan ini dialokasikan untuk membangun ruang kelas sementara madrasah agar siswa bisa belajar. Sebab, sejak pertengahan Desember siswa sudah menjalani ujian dan hingga Mei mendatang sebagian dari mereka juga harus mengikuti Ujian Nasional (UN),” katanya lagi sembari menambahkan bahwa pembangunan madrasah permanen akan dilakukan pada 2017.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan i melakukan pendataan terkait dengan jumlah akhir madrasah yang mengalami kerusakan sebagai dampak dari gempa Aceh.
Menurutnya, Kementerian Agama sudah menyiapkan anggaran bantuan bagi rehabilitasi madrasah yang mengalami kerusakan dan akan diproses pada awal tahun 2017.
“Madrasah yang terdampak masih kita inventarisir dan akan diberikan bantuan sarana dan prasarana pada awal tahun 2017,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Selain madrasah, sementara ini tercatat ada 10 pondok pesantren yang juga mengalami kerusakan. Sebanyak empat pesantren rusak berat, tiga pesantren rusak sedang, dan tiga pesantren rusak ringan. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa