Jakarta, MINA – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, Menteri Agama bersama MUI menginginkan memajukan umat dan Islam secara bersamaan.
“Identitas Islam dan identitas kebangsaan harus satu kotak,” kata Menag selanjutnya dalam Rapat Pleno ke- 47 Dewan Pertimbangan MUI, Rabu (8/1) di Gedung MUI, Jakarta.
Rapat bertema “Silaturrahim Menteri Agama RI dengan Dewan Pertimbangan MUI dan Diskusi Lanjutan tentang Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII 2020,”
Hadir sebagai narasumber: Menteri Agama Fachrul Razi, Ketua Umum (MUI) Prof. Din Syamsuddin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof. Azyumardi Azra, Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta Prof. KH. Nasaruddin Umar, Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Noor Achmad, Wakil Sekretaris MUI Natsir Zubaidi.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Semua negara apalagi negara Islam Arab sedang giat-giatnya melakukan modernisasi. Identitas Islam dan identitas kebangsaan harus menjadi saling menguatkan,” kata Menag.
“Jangan berpikir juga Islam itu tidak suka dengan aseng, jangan lupa pada saat mereka dari Arafah menuju Mina itu keretanya China, kontraktornya seratus persen China. Mungkin kalau kita ada Islam yang teriak anti aseng, saya kira salah. Tapi mungkin beda, mungkin di sana tidak ada pengangguran, mungkin kalau tenaga kerjanya banyak jadi gelisah,” sambungnya.
Menag lalu bicara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merangkul ormas Islam untuk membangun Indonesia.
Ia menambahkan, pemerintah akan terus merangkul semua ormas Islam yang sama-sama punya komitmen membangun Indonesia.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Kemudian, membahas soal ekonomi Islam di Indonesia yang belum maju, menteri mengatakan, dalam mendorong kemajuan ekonomi Islam, pemerintah akan melibatkan MUI untuk membahas penyederhanaan peraturan perundang-undangan (omnibus law) sertifikasi halal dan wakaf.
“Semenatara itu, MUI dan kami mempunya ide yang sama, bagaimana ingin memajukan umat dan bangsa secara bersamaan,” katanya. (L/R8/DM/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi