Jakarta, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan Dubes Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis. Keduanya membahas rencana kerjasama pendidikan Islam antara Indonesia dengan Norwegia.
Todung menyampaikan, Islam Indonesia tidak sama dengan Islam yang ekstrimis dan garis keras. Islam Indonesia damai, pluralistik, dan toleran pada masyarakat dunia.
“Sebagai Dubes Norwegia, saya berkepentingan memperkenalkan Islam Indonesia yang berbeda dengan yang garis keras. Nah yang ini Islam yang bisa mengawinkan nilai modernisme dan demokrasi,” kata Todung di Jakarta, Selasa (20/3).
Dikutip dari rilis Kemenag, Todung berharap bisa dilakukan kerjasama dalam rangka lebih mengenalkan Islam Indonesia kepada dunia, salah satunya melalui pendidikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Ia melihat, lembaga pendidikan berperan strategis dalam mengenalkan ajaran agama Islam Indonesia. Untuk itu, pendidikan Islam, baik pesantren, madrasah, maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus diperkuat.
Menurut Todung, Norwegia merupakan negara yang sangat aktif dan dinamis di bidang Hak Asasi Manusia, Lingkungan Hidup, dan juga energi. Kerja sama antara kedua negara selama ini terjalin di berbagai bidang, termasuk kebudayaan dan pendidikan.
Untuk menarik perhatian Norwegia sekaligus mengenalkan bagaimana kehidupan pondok pesantren di Indonesia, Todung telah mengajak Dubes Norwegia mengunjungi Pondok Pesantren Krapyak dan Pandanaran.
“Beliau terkesan dengan kehidupan pesantren di Indonesia. Dengan melihat langsung, diharapkan dukungan kerjasama bidang pendidikan bisa terjalin,” harapnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Menag menyambut baik rencana kerjasama yang disampaikan Todung. “Untuk pendidikan Islam, Indonesia baru menjalin program kerjasama dengan Finlandia. Semoga ini juga bisa dikembangkan lagi dengan Norwegia. Karena pendidikan di negara-negara Skandinavia cukup maju,” kata Menag. (R/R05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September