Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Duta Besar Inggris Dominic Jermey sepakat meningkatkan kerja sama pendidikan untuk memberdayakan santri Indonesia go internasional.
Menag mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 30.000 pesantren di Indonesia, dengan jumlah santri aktif mencapai 3,4 hingga 4,37 juta orang. Ia menekankan karakteristik unik pendidikan di pesantren yang memungkinkan santri terbiasa dengan ritme belajar yang intens dan berkesinambungan.
“Para santri tidak hanya belajar pada jam sekolah, tetapi juga melanjutkan pembelajaran di sore dan malam hari dalam lingkungan yang tertata. Ini membentuk daya konsentrasi dan kedisiplinan yang kuat,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (23/7).
Menag juga menyampaikan bahwa Inggris menjadi salah satu negara tujuan studi favorit mahasiswa Indonesia karena masa studi yang efisien serta lingkungan sosial yang ramah dan inklusif.
Baca Juga: Pencarian Jamaah Haji Asal Pagar Alam yang Hilang Masih Berlanjut
“Mahasiswa berhijab merasa aman di Inggris karena tidak menghadapi diskriminasi ekstrem. Selain itu, prinsip kesetaraan yang diterapkan kampus-kampus di Inggris memberi ruang aman bagi mahasiswa Indonesia yang berasal dari latar belakang agama yang beragam,” tambahnya.
Dubes Dominic Jermey menyatakan kesiapan Inggris untuk memperluas kerja sama pendidikan dengan Kementerian Agama, termasuk membuka peluang studi bagi santri ke Inggris, peningkatan akses pembelajaran bahasa Inggris, hingga pengembangan karier santri.
“Kami siap mendukung kemudahan visa bagi para santri dan ingin mengetahui kebutuhan lain yang bisa kami bantu untuk merealisasikan kerja sama ini,” ujarnya.
Menag menyambut baik komitmen tersebut dan menyampaikan dua kebutuhan utama untuk mendukung program ini. Pertama, ketersediaan native speaker untuk mengajar bahasa Inggris di pesantren, guna memperkuat kemampuan bahasa dan memudahkan adaptasi saat studi di Inggris. []
Baca Juga: Judol Capai Rp3 Triliun di Jakarta, PPATK: Transaksi Tertinggi se-Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)