Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: Halal Bi Halal Tradisi Baik

habibi - Jumat, 15 Juli 2016 - 10:46 WIB

Jumat, 15 Juli 2016 - 10:46 WIB

325 Views ㅤ

Jakarta, 10 Syawal 1437/15 Juli 2016 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengadakan Halal Bi Halal Idul Fitri bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan pejabat eselon I, II, serta pegawai lainnya berkumpul saling memaafkan juga memaknai bulan Syawal sebagai momentum peningkatan kerja.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, banyak sekali beredar di dunia internet terkait perdebatan masalah halal bihalal yang menyebut bahwa itu bukan ajaran Rasulullah dan ia mengimbau kita untuk tidak teralut dalam perdebatan itu.

Halal bi halal tradisi yang baik dari pendahulu (ulama) kita. Halal bi halal memang tidak dilakukan pada zaman beliau (Rasulullah), tapi tentu kita memahami tidak semua hal apalagi yang bernilai kebijakan yang tidak dilakukan Rasul tidak kita lakukan,” ujar Menag Lukman di Kantor Kemenag Jakarta, Jumat, (15/7). Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pada acara itu juga Menag menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama. Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pejabat karena sudah menjaga nama baik Kemenag.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini

“Sebagai manusia biasa tentu boleh jadi kita melakukan kesalahan, kekhilafan, sebagai manusia dalam kesempatan baik ini kita saling memaafkan. Saya juga sampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga Kemenag, kita berhatap betul, apa yang sudah baik ini, opini, kinerja dan grafik kita (Kemenag) baik juga meningkat kita jaga dan kita terus tingkatkan,” jelasnya.

Kembali ia menyampaikan bahwa Halal bi halal adalah tradisi yang baik, dan Menag Lukman berharap acara seperti ini dijadikan untuk mempererat tali silaturahim dan ia juga mengajak kita semua untuk menjaga amal kebajikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan dan meningkatkannya di bulan seterusnya.

“Masyarakat Indonesia ingin terus menjaga tradisi yang baik ini. Permintaan permohonan maaf antar manusia itu menjadi sesuatu yang baik, tidak hanya hubungan dengan Allah, tetapi juga ke manusia, memaafkan atas kesalahan, kekhilafan saat berinteraksi setiap harinya,” katanya. (L/M09/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia