Menag Harap Aceh Jadi Barometer Kerukunan

Tengah, 1 Dzulqa’dah 1437/4 Agustus 20-16 (MINA) – Menteri Agama Saifuddin mengapresiasi peran penting Provinsi Aceh dalam penyebaran Islam. Lebih dari itu, berharap kawasan yang dikenal sebagai Serambi Makkah ini juga bisa menjadi barometer kerukunan di Indonesia.

“Provinsi Aceh berperan penting dalam penyebaran Islam. Saya berharap, Aceh ke depan juga dapat memperluas peran pentingnya, tidak hanya dalam bidang pemahaman dan pengalaman kehidupan keagamaan, tapi juga sebagai barometer kerukunan bangsa,” pekik Menag di hadapan ribuan masyarakat Aceh yang memadati Stadion Meusara Alun Aceh Tengah, Kamis (04/8). Demikian laporan laman resmi Kemanag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kehadiran Menag di Kota Takengon ini dalam rangka membuka . Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Kapolda Aceh Husein Hamidi, Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, Kepala Dinas Kab/Kota, serta para Kepala Kankemenag dari 23 Kab/kota dan pimpinan PTKIN di Aceh.

Mengawali sambutannya, Menag Lukman mengajak ribuan masyarakat yang memadati stadion untuk berdoa dengan mengirimkan hadiah Al Fatihah atas wafatnya Tgk Muhammad Ali Djadun, ulama dan tokoh agama masyarakat Gayo.

Mengenakan kain Kerawang Gayo, Menag mengatakan, Aceh dikenal sebagai masyarakat majemuk. Selain itu, Aceh juga dikenal sebagai provinsi penghasil kopi terbaik. Menurut Menag, ada korelasi antara kemajemukan dengan hakikat kopi.

“Kopi tidak bisa berdiri sendiri. Kenikmatan kopi hanya bisa dirasakan ketika bersentuhan dengan unsur lain. Kalau sendiri, kenikmatannya tidak senikmat saat kopi itu ditumbuk, diseduh air panas. Saat bertemu unsur lain yang berbeda maka kenikmatan kopi akan dirasakan,” demikian Menag Lukman memberi ilustrasi soal keragaman yang membawa berkah kenikmatan.

“Sebagian kita bahkan tidak hanya menikmati kopi saja. Ada yang dicampur sedikit gula, sedikit susu, jahe dan unsur campuran lain yang semakin menimbulkan kenikmatan kopi,” tambahnya.

Menurut Menag, filosofi kopi ini menggambarkan bagaimana Allah menciptakan keragaman karena ingin menunjukan anugerah-Nya agar yang beragam bisa saling melengkapi dan mengisi sehingga mendapat hikmah dibalik keragaman itu.

Sejalan dengan itu, Menag berharap Porseni XV di Aceh ini bisa menjadi wahana membangun kebersamaan dan memperkuat tali silaturahim antar sesama. Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh dalam laporannya mengatakan Porseni akan berlangsung sampai dengan 9 Agustus mendatang. Ajang dua tahunan ini diikuti 3.985 atlit dan seniman siswa madrasah dan karyawan jajaran Kemenag, serta dari UIN Ar Raniry dan STAIN Gajah Putih, serta Balai Diklat Keagamaan Aceh.

“Sekitar 7000 orang hadir memadati Stadion Tekengon dengan semangat sama mengharumkan nama daerahnya,” kata Daud Pakeh disambut tepuk tangan. Menurutnya, ada 12 cabang olah raga, 29 cabang seni, dan 16 cabang Pramuka yang akan dilombakan, ditambah eksibisi cabang olah raga menembak yang untuk pertama kalinya digelar pada ajang Porseni.

Selain membuka Porseni, Menag juga membuka Expo Madrasah dan Perkemahan Pramuka Madrasah Aceh (PPMA). Pada kesempatan ini, Gubernur Aceh juga menyerahkan 23 mobil operasional pengawas sekolah dan madrasah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Aceh. (T/P006/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)