Padang, 12 Jumadil Akhir 1436/1 April 2015 (MINA)- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, informasi adalah sumber kekuatan baru dalam era sekarang bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi yang berada di tangan orang banyak.
Pernyataan tersebut disampaikan Menag mengutip ungkapan John Naisbitt saat menghadiri acara wisuda ke-73 IAIN Imam Bonjol, di Aula IAIN Imam Bonjol, Sumbar, Selasa (31/03).
“Perkembangan zaman sekarang ini ditandai oleh hadirnya berbagai kemajuan dalam teknologi informasi,” kata Lukman kepada para wisudawan, seperti siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lukman mengatakan, berdasarkan data yang ada, pengguna perangkat mobile atau HP telah mencakup hampir 95 persen wilayah kepulauan di Indonesia. Selain itu, pengguna internet di Indonesia juga sudah mencapai 83,7 juta orang, dan di perkirakan pada tahun 2017 jumlah netter (pengguna internet) di Indonesia bakal mencapai 112 juta orang.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Ini menandakan bahwa Informasi adalah milik kita semua. Siapa pun bisa mengakses informasi tanpa terkendala jarak, tempat, lokasi, ruang, waktu, dan usia,” kata Lukman.
Tugas Perguruan Tinggi
Memberikan kesadaran akan peran strategis ilmu pengetahuan Islam kepada masyarakat, menurut Menag Lukman adalah tugas perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi Islam. Dalam konteks kemajuan teknologi informasi, masa depan adalah tantangan riil generasi muda muslim, termasuk wisudawan/ti yang hari ini dikukuhkan sebagai sarjana.
Menurutnya, penguasa teknologi komunikasi informasi (ICT) masih didominiasi negara-negara maju, sementara negara-negara berpenduduk mayoritas muslim masih menjadi konsumen ketimbang produsen.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Islam sebagai agama yang dianut oleh satu miliar lebih penduduk dunia, harus bersikap tegas; melek informasi, kuasai informasi, dan tidak anti terhadap perkembangan teknologi,” ujar Lukman.
“Islam sangat mendukung spirit of progress,” katanya. Spirit inilah, lanjut Lukman, yang menjadikan Islam sangat mencintai ilmu pengetahuan yang merupakan pilar penting perkembangan teknologi informasi. Karena itu, dia mengingatkan teknologi dalam perspektif Islam adalah wasail (perantara), bukan ghayah (tujuan).
Ia juga mengingatkan, umat Islam harus berperan aktif dalam mengembangkan teknologi semata-mata bukan demi teknologi, melainkan untuk tujuan yang lebih luhur, yakni ketercapaian misi Islam sebagai rahmatan lil alamin. (T/P010)
Mi’raj Islamc News Agency (MINA)