Menag Ingin Belajar dari Keberhasilan Turki dan Jordan dalam Pengelolaan Wakaf

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Mentri Agama (Menag) Nasruddin Umar ingin belajar dari keberhasilan Turki dan Jordan dalam pengelolaan wakaf. Hal ini disampaikan Menag saat menerima jajaran Yayasan Amaliah Astra di Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (15/7).

Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia sangat besar, bahkan dapat melampaui zakat. Wakaf juga lebih fleksibel dalam pengelolaannya sehingga bisa berdampak besar bagi masyarakat.

Dalam hal ini, Menag mencontohkan keberhasilan sejumlah negara dalam mengelola wakaf, seperti Turki yang mampu membangun banyak sekolah dari hasil wakaf.

“Selain Turki, ada Jordania dan Kuwait yang menempatkan wakaf sebagai instrumen utama pembangunan sosial,” ucapnya.

Menurut Menag, potensi wakaf itu melampaui pengumpulan zakat.

Menag juga berbicara tentang penguatan peran masjid sebagai pusat pembinaan umat. Ke depan, masjid harus memerankan dua peran, yaitu memberikan kesemarkaan dan memberikan syiar dalam bentuk penghayatan atau pendalaman makna. Menag mengapresiasi program Yayasan Amaliah Astra yang telah menjadi model pemberdayaan berbasis masjid.

Yayasan Amaliah Astra telah berhasil mengelola 332 masjid/musala, menyelenggarakan lomba tahfiz internasional, melatih keterampilan bagi dhuafa, pengembangan relawan pemandian jenazah, hingga peluncuran aplikasi keuangan masjid yang terbuka bagi semua pihak. Menag berharap agar masjid dapat memberdayakan umat dan menjadi pusat pembangunan sosial.

Ketua Yayasan Amaliah Astra, Riza Deliansyah menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kementerian Agama dalam berbagai inisiatif pembinaan keumatan yang dilakukan pihaknya. Dengan kerja sama dan sinergi antara Kementerian Agama dan yayasan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberdayakan umat. []

Mi’raj News Agency (MINA)