Bogor, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam dapat menjadi simbol pentingnya kesucian hati dan kejujuran dalam menjalankan kerja-kerja besar membangun bangsa.
“Hati yang bersih (qalbun salim) adalah esensi pembangunan karakter manusia,” kata Menag Lukman saat memberikan sambutan pada acara Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw di Istana Bogor, Selasa (10/4); yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Sedangkan uraian Isra’ Mi’rak disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Akhmad Khairuddin.
Dijelaskan Menag Lukman, ajaran dalam agama tentang taubatan nashuha tidak hanya sebatas lakon individu, tetapi juga secara kolektif sebagai bangsa.
“Sesuai janji Allah, pertobatan bukan hanya mendatangkan ampunan, tetapi juga kesejahteraan dan keberkahan dalam hidup bermasyarakat,” ujarnya. Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Dalam beragama, lanjut Menag, manusia harus bisa menyisakan ruang dalam hati untuk mengimani hal yang tidak masuk akal. Bukan karena agama tidak sejalan dengan akal, akan tetapi karena akal memiliki keterbatasan untuk menjangkau semua yang wujud.
“Islam adalah agama yang menjunjung tinggi akal manusia dan mengapresiasi kerja-kerja intelektual, tetapi pada saat yang sama menghormati keterbatasannya. Meski demikian kita bisa menangkap makna-makna simbolik di balik peristiwa tersebut,” pungkas Menag. (R/R05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini