Jakarta, 9 Dhulqa’dah 1435/4 September 2014 (MINA)– Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, bahwa isu pemindahan makam Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam (SAW) tidak benar.
Menag menyampaikan hal itu dalam Konferensi Pers di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (4/9), setelah mendapat penjelasan resmi dari Duta Besar (Dubes) Arab Saudi di Indonesia, Mustofa bin Ibrahim al Mubarok.
“Penjelasan resmi dari Dubes, tidak ada rencana Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk memindahkan makam Nabi dari tempatnya sekarang,” kata Menag.
Menag mengatakan, tidak ada rencana pemindahan makam Nabi dan umat Islam di Indonesia agar tidak terpancing dengan isu pemindahan itu yang marak diberitakan di media. “Umat Islam tidak perlu terpancing, apa lagi tersulut emosinya,” katanya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menag mengungkapkan telah menmui Dubes Arab Saudi kantornya guna mengkonfirmasi atau tabayun masalah tersebut, sebagai tradisi kalangan muslim ketika mendengar suatu berita.
“Konfirmasi atau tabayun itu penting dilakukan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini pemerintah Arab Saudi,” kata Menag.
Pertemuan dengan Dubes Arab Saudi yang didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil, Menag menyampaikan perasaan umat Islam di Indonesia yang terkejut dengan berita pemindahan makam Nabi yang bersumber dari The Independent Day, sebuah media di Inggris.
Menurut Dubes Arab Saudi, kata Menag, itu bukan sikap Pemerintah Arab Saudi, dan Arab Saudi tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang pemindahaan makam Nabi dari Masjid Nabawi ke pemakaman al Baqi.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Bahkan Pemerintah Arab Saudi mempunyai komitmen menjaga tempat suci ummat Islam termasuk mempertahankan makam Nabi SAW di Masjid Nabawi. Kepada para tokoh agama dan Ormas Islam umat Islam di Indonesia diharapkan dapat menerima konfirmasi masalah itu, sehingga tidak perlu menguras energi untuk hal yang tidak semestinya.
“Kita jangan terpancing oleh pihak yang ingin mengadu domba umat Islam di dunia,” tandas Menag.
Sementara itu , Komite Ulama Moderat (Lajnah Ad-Diniyyah lil Jabhah al-Wasatiyyah) Saudi Arabia pada Rabu (3/9) telah memberikan pernytaan, bahwa isu pemindahan makam Nabi Muhammad bukan dari fatwa ulama dan bukan pula keputusan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.
Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengutip pernyataan resmi Shouth al-Ummah, Komite Ulama mengungkapkan, berita rencana pemindahan makam Nabi merupakan isu lama yang coba dihembuskan kembali.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
“Pemindahan makam nabi merupakan isu yang coba dihembuskan seperti tahun-tahun lalu, dan itu bukan pernyataan institusi resmi ulama maupun pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” bunyi pernyataan.
Ulama mengatakan, bahwa kalau yang dimaksud adalah perluasan Masjid Nabawi, itu sudah berlangsung sejak era Khalifah Kedua Umar bin Khattab. Namun tidak menyinggung sedikitpun adanya rencana pemindahan makam Nabi.
Media setempat al-Ahram al-Jadidah memberitakan pandangan ulama, apa yang dimuat surat kabar di Inggris The Independent dandiikuti media-media lain mengenai isu pemindahan makam Nabi, dianggap isu berbahaya yang dapat meningkatkan hasutan baru di kalangan umat Islam di dunia. (L/PO10/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain