Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: Jadikan Ramadhan sebagai Basis Penguatan Kualitas Diri

Fauziah Al Hakim - Senin, 22 Mei 2017 - 16:26 WIB

Senin, 22 Mei 2017 - 16:26 WIB

205 Views ㅤ

Jakarta, 24 Sya’ban 1438/22 Mei 2017 (MINA) – Jelang Ramadhan, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, mengajak umat Islam Indonesia untuk menjaga kesucian bulan puasa dengan menjadikan Ramadan sebagai basis penguatan kualitas diri sebagai muslim dan penguatan kebangsaan sebagai warga negara.

Menurutnya, terminologi Ramadhan dalam Bahasa Arab berasal dari kata dasar ra-ma-dha yang berarti membakar. Hal ini bermakna, Ramadhan merupakan bulan untuk membakar hawa nafsu, amarah, murka, caci maki dan perilaku-perilaku destruktif lainnya.

Untuk itu, Menag berharap Ramadhan tidak dikotori dengan ujaran kebencian, caci maki, menghina dan memfitnah, baik dalam ruang sosial, lebih-lebih dalam ruang keagamaan.

“Jangan sampai ruang keagamaan, apalagi ruang ibadah, yang bersifat sakral itu dikotori dengan ujaran kebencian yang justru dapat menghilangkan kesucian dalam beribadah,” ujar Menag di Jakarta, Senin (22/5). Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

“Jadikan Ramadhan ini sebagai ruang untuk bermuhasabah, mengevaluasi dan memperbaiki kualitas diri. Di samping dituntut untuk saleh secara individual, juga saleh secara sosial, serta mampu menjalin kedamaian di antara sesama umat manusia,” sambungnya.

Menag berharap ibadah puasa dapat meningkatkan rasa kasih sayang terhadap sesama, serta sikap saling menghargai dan menghormati sesama. Menurutnya, orang yang melakukan ibadah puasa tidak akan mendapatkan balasan apa pun jika dirinya tidak mampu membangun kedamaian dalam kehidupan sosialnya.

Dalam konteks kebangsaan, keagungan Ramadhan hendaknya dimanifestasikan untuk memperteguh komitmen kebangsaan dalam merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfalsafah Pancasila.

“Momentum Ramadhan hendaknya dapat dijadikan sebagai pusat gerakan bersama dalam menegaskan dan meneguhkan kembali ideologi Pancasila sebagai basis membangun negara yang religius,” ujar Menag.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

“Di samping menjadikan pribadi muslim yang paripurna, Ramadhan diharapkan juga memperkuat komitmen kebangsaan sebagai warga negara,” tegasnya. (T/R05/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MENAG
Indonesia
Indonesia