Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: KH Ali Mustafa Yaqub Ulama Besar

Rana Setiawan - Jumat, 29 April 2016 - 09:20 WIB

Jumat, 29 April 2016 - 09:20 WIB

436 Views

(Kemenag)

Jakarta, 21 Rajab 1437/29 April 2016 (MINA) — Pengasuh Pondok Pesantren Darussunah yang juga pernah menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub wafat, Kamis (28/4) pukul pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempunyai kesan tersendiri atas kepergian ulama yang juga pernah dipercaya sebagai Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

“Dia ulama besar, kita semua kehilangan. Dia tidak sekedar ulama, alim, tapi juga guru besar di bidang ilmu hadits,” terang Menag usai bertakziah ke kediaman Almarhum, Ciputat, Kamis (28/4), sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut Lukman, ilmu hadist sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Keberadaan para ahli hadits pada era sekarang juga sangat diperlukan karena relevansi ilmu hadits dalam kontek kekinian. Karena itu, Menag mengaku sangat kehilangan ketika ada ahli hadits yang wafat.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Mudah-mudahan para santrinya mampu melanjutkan dan menggantikan posisi dia,” harapnya.

“Saya meminta umat Islam melakukan shalat ghaib di tempatnya masing dan mendoakan yang terbaik bagi almarhum dan keluarganya,” tambahnya.

KH Ali Mustafa Yaqub lahir di Batang, Jawa Tengah, 2 Maret 1952 dikenal sebagai ulama yang kritis terhadap isu-isu agama. Dia sempat nyantri di Pondok Pesantren Seblak Jombang dan Pesantren Tebuireng Jombang.

Sebagai ahli ilmu hadits, tercatat sejumlah karya KH Ali Mustafa Yaqub dalam bidang hadis, antara lain: Imam al-Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu Hadits (1991), Kritik Hadits (1995), Sejarah dan Metode Dakwah Nabi (1997), Peran Ilmu Hadits dalam Pembinaan Hukum Islam (1999), serta Kerukunan Umat dalam Perspektif al-Quran dan Hadits (2000).

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Selamat jalan KH Ali Mustafa Yaqub, taghammadahu Allahu fii rahmatihi! Amiin. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia