Kairo, 20 Syawwal 1437/25 Juli 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan agar mahasiswa Indonesia di luar negeri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu mencari ilmu dan tidak kehilangan orientasi selama belajar di negeri asing.
“Saya menekankan agar kita jangan kehilangan orientasi ketika berada di negara orang, karena satu dan lain hal. Jadi memperdalam ilmu itu penting dan mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu,” kata Lukman saat membuka acara Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Tahun 2016 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Ahad (24/7). Demikian laporan laman resmi Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Negara menanti kehadiran saudara untuk lebih konkrit memberikan kontribusi dalam mengembangkan bangsa,” tambahnya.
Menteri mengapresiasi tema Simposium Internasional kali ini, yaitu “Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia”. Menurutnya, tema tersebut tepat di tengah era globalisasi dengan pesatnya arus informasi dan komunikasi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Identitas kebangsaan tidak hanya sebatas pada nasionalisme, tapi bagaimana kita tidak tercerabut dari jati diri kebangsaan kita,” katanya.
Hal kedua yang dipesankan Lukman kepada mahasiswa di luar negeri adalah keberadaan mereka sebagai duta bangsa. Menurutnya, ada nama Indonesia pada diri setiap mahasiswa yang belajar di negara orang.
“Kita adalah duta bangsa, maka sedapat mungkin tetap menjaga nama baik Indonesia. Segala tindakan dan perbuatan kita, hendaknya dalam rangka menjaga dan memelihara nama baik itu, syukur syukur bisa mengharumkan nama baik Indonesia,” ujarnya. (T/P007)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia